wartaiainpontianak.com Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negri (IAIN) Pontianak mengadakan Kegiatan Praktikum Sentarsik PGMI 2022 dengan mengusung tema “Mewujudkan Karakter Pendidik yang terampil, kreatif, Inovatif, Berkualitas dan unggul melalui pratikum Sentarsik (seni tari dan musik) program studi PGMI 2022″ di Aula Syekh Abdul Rani IAIN Pontianak. Senin (04/07/22)
Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Dr. Sahrani M.Pd selaku dekan 2 Ftik. Dengan di hadiri oleh mahasiswa PGMI semester 2 dan semester 4 serta pembimbing- pembimbing tari program studi PGMI. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan Sebagai ujian akhir semester dan lomba tarian angkatan 2020 mahasiswa PGMI semester 4.
Bapak Dr. Sahrani M.Pd dalam membuka kegiatan mengatakan, bahwa kegiatan ini untuk melatih Mahasiswa dalam bidang kesenian dan untuk bekal Mahasiswa mengajar nantinya
” Bagaimana dengan seni tari kah, dengan lukis kah, apa saja seni suara, seni musik, menjadi alat motivasi untuk para siswi-siswi yang nanti nya kita didik, adek- adek yang akan menjadi guru madrasah itu harus mampu kreatif, berkreasi dalam menawarkan konsep pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik itu dengan senang mengikuti proses pembelajaran itu, yang itu bisa dikolaborasikan dengan seni, seni musik kah seni suara kah seni tari kah, semua bisa di kolaborasikan dengan catatan tanpa mengabaikan norma- norma islam” ucapnya
Kegiatan ini menuntut agar Mahasiswa PGMI terampil dan kreatif serta Inovatif karena kebudayaan itu berkembang terus sesuai dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan beradaban seperti sekarang masuk era beradaban milenial. Dan juga mahasiswa PGMI dapat mengenal kebudayaan yang ada di Kalimantan Barat.
Terpijak dengan konten Kalimantan Barat yaitu Dayak dan Melayu tidak melepaskan norma- norma islam yang diajarkan di IAIN Pontianak.
Kegiatan ini juga bertujuan kelak jika Mahasiswa sudah keluar dari kampus dapat menghasilkan karya tarinya sendiri.
Kusmindari Triwati.S.sn., M.sn selaku pembimbing seni tari mengatakan metode yang dia berikan merupakan metode tentang komposisi tari
“metode yang kami berikan kepada mahasiswa adalah metode tentang komposisi tari, jadi karya yang di tampilkan diatas panggung semua ini adalah karya mahasiswa kami selaku dosen pengampu hanya membimbing dari ilmu komposisi tari nya” Ucapnya
Kusmindari juga menambahkan, alasan mengapa kita membuka komposisi tari, karena untuk bekal Mahasiswa jika sudah Terjun kemasyarakat
kenapa kita membuka komposisi tari, nanti kelak mahasiswa sudah berkipah di masyarakat mereka dapat membuat karya tari untuk anak- anak SD” Tutupnya
Penulis: Hilma, Devi
Editor: Tim Redaksi