Wartaiainpontianak.com — Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak 2021 telah berlangsung dua hari. PBAK dengan sistem blended (campuran) ini sebagian dilaksanakan secara online melalui live streaming dan sebagian dilaksanakan secara offline di Gedung Abdurrani Mahmud, IAIN Pontianak. Selasa, (07/09/2021).
Di balik lancarnya kegiatan PBAK ini, ada curhatan seorang mahasiswa baru (maba), Sindi, yang merasa sedikit iri dengan maba yang dapat mengikuti PBAK secara offline. Sindi mengatakan dirinya merasa tidak menjadi mahasiswa yang seutuhnya. “Sedikit sih, karne jika offline itu vibes menjadi mahasiswa itu benar-benar terasa, biar pun capek harus duduk dari pagi sampe sore buat hadir di acara PBAK, tapi bisa merasakan bagaimana menjadi mahasiswa seutuhnya,” jelas Sindi.
Tak hanya itu, Sindi juga menambahkan, mengikuti PBAK secara online tidak menyenangkan. “Bagi saya kegiatan PBAK yang saya jalani sekarang tidaklah menyenangkan, apalagi secara online membuat suntuk untuk selalu memperhatikan layar handphone,” ungkapnya.
Selain Sindi, wartaiainpontianak juga mewawancarai peserta lain, yaitu Meli, peserta dari Kelompok 20 Kubu Raya. Mengenai kesan mengikuti PBAK secara online, Meli mengatakan tidak merasa iri dengan teman yang mengikuti secara offline, karena ia memang ingin mengikuti PBAK secara online. “Tadak ade rase dengki sih, soalnye dari awal emang maok online,” ujar Meli.
Dia juga memberi alasan karena jarak rumahnya ke tempat kegiatan PBAK cukup jauh. “Alasannye karne rumah jauh, takut gopoh gak,” tuturnya.
Reporter : Agus Rianto
Editor : Mei Hani Anjani