Home / Warta Opini / PERAN SEORANG GURU DALAM MENCETAK GENERASI EMAS MASA DEPAN BANGSA

PERAN SEORANG GURU DALAM MENCETAK GENERASI EMAS MASA DEPAN BANGSA

wartaiainpotianak.com Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang mengajardi sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik. Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetapsangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke manamanusia akan pergi dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didikberani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan pembelajaran bersama siswa. Keadaan tersebut kedudukan guru yang tidak dapat digantikan dengan media apapun, sehingga keberadaannya sebagai ujung tombak pembelajaran harus tetap ada.

Permasalahan-permasalahan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran berhubungan dengan masih adanya guru yang memiliki kualifikasi pendidikan kurang, sikap profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas masih rendah, persiapan guru untuk melaksanakan pengajaran yang kurang mantap, masih sering terdapatnya rentang perolehan nilai siswa yang cukup jauh dalam setiap mata pelajaran, masih terdapatnya siswa yang memiliki nilai merah untuk matapelajaran tertentu, kurangnya memanfaatkan media dan sumber belajar dan masih rendahnya sikap inovatif serta kreativitas mengajar guru. Untuk mencapai mutu pembelajaran terlebih dahulu guru harus membekali diri dengan sejumlah kompetensi dalambidang pengajaran baik yang dilakukan oleh diri sendiri maupun bantuan kepala sekolah. Kegiatan pembekalan tersebut dilakukan secara continue seiring dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan dunia pendidikan, sehingga pada akhirnya akan membentuk sikap lebih profesional dari guru itu sendiri.

Permasalahan yang penulis temukan pada peran guru dalam pendidikan adalah sebagai berikut:

  1. Guru masih memiliki kualifikasi pendidikan yang kurang.
  2. sikap profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas masih rendah,
  3. persiapan guru untuk melaksanakan pengajaran masih kurang
  4. masih terdapatnya siswa yang memiliki nilai merah untuk mata pelajaran tertentu,
  5. Guru kurang memanfaatkan media dan sumber belajar

Seorang Guru harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahanbelajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikandiri sebagai :

  1. Orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
  2. Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.
  3. Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didiksesuai minat, kemampuan dan bakatnya.
  4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.
  5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
  6. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar.
  7. Guru mampu mengayomi peserta didik dengan baik

Saat ini permasalahan yang menimpa bidang pendidikan sangat beragamdan tergolongberat. Mulai dari sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pengajar yang kurang, serta tenagapengajar yang belum kompeten. Kondisi sekolah yang memprihatinkan, ruang kelas bocorbila hujan dan sebagian sekolah ambruk. Salah satu permasalahan yang menimpa dunia pendidikan adalah kompetensi guru. Guruyang harusnya memiliki kompetensi sesuai ketentuan dan kebutuhan, nyatanya hanya sedikit yang masuk kategori tersebut. Sisanya sungguh memprihatinkan. Programsertifikasi guruyang sekarang sedang digalakkan adalah salah satu bagian dari usaha pemerintahuntukmeningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program sertifikasi guru merupakan programyang menyentuh langsung kompetensi guru. Salah satu kriterianya yaitu menilai kemampuan guru dari segi kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran. Diharapkan guru dapat melakukan pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa ke arah sikap kreatif dan inovatif serta etrampil. Jadi, pada hal ini Kondisi tersebut harus dimulai dari gurunya sendiri. Sebagai contoh derasnya informasi serta cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan technologi telah memunculkan pertanyaan terhadap tugas utama guru yang disebut “mengajar”. Masih perlukah guru mengajar di kelas seorang diri, menginformasikan, menjelaskan dan menerangkan? Permasalahan lain akibat derasnya informasi dan munculnya teknologi baruadalah kesiapan guru untuk mengikuti perkembangan tersebut. Seorang guru dituntut harus serba tahu bila tidak tahu guru harus berkata jujur “Saya tidak tahu”. Namun kalua terlalu sering guru berkata demikian alangkah naifnya guru tersebut. Karena sudah seharysnya  dia terus mencari tahu, belajar terus sepanjang hayat, memanfaatkan teknologi yang ada.

Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias danYoung(1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997, Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Guru Sebagai Pendidik
  2. Guru Sebagai Pengajar
  3. Guru Sebagai Pembimbing
  4. Guru sebagai Pemimpin
  5. Guru sebagai pengelola pembelajaran
  6. Guru Sebagai Model dan Teladan

Dari enam hal ini sudahlah jelas peran penting seorang guru dalam mengajar dan mendidik anak didiknya karena seorang guru merupakan teladan bagi siswanaya. WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadapmasyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitandengantugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasandanpembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anakagaranak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalamkeluargadanmasyarakat.

Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggung jawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar. Guru sebagai penanggung jawab pendi siplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anakagar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.  Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi guru sebagai dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Keberhasilan guru melaksanakan perannya dalam bidang pendidikan sebagian besar terletak pada kemampuannya melaksanakan berbagai peranan yang bersifat khusus dalam situasi khusus. Karena dengan memiliki guru yang berkompeten, maka akan berpengaruh juga pada hasil belajar para siswanya. Oleh karena itu menjadi guru memanglah tidak mudah namun, sebagai sebuah kewajiban harus menjadi keharusan bagi seorang guru untuk mengikuti perkembangan zaman, kemajuan technology, terus belajar agar berkembang dan dapat mengajarkan hal yang baik dan menjadi suri tauladan bagi siswa-siswanya,  tepat dalam mengayomi kepada para siswanya dan menjadi guru yang berkompetensi dan professional.

Kompetensi guru adalah orang yang profesinya atau pekerjaannya mengajar dan memiliki kemampuan dan kewenangan dalam melaksanakan profesi keguruannya. Selain itu, kompetensi guru merupakan kemampuan atau kesanggupan guru dalam melaksanakan tugasnya, melaksanakan proses belajar mengajar, kemampuan atau kesanggupan untuk benar-benar memiliki bekal pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan sebaik-sebaiknya. Salah satu dari sekian banyak dampak ketika tidak terlaksananya peran dan fungsi guru secara maksimal misalnya, tidak terbinanya akhlak dan moral siswa. Beberapa kebiasaan buruk siswa seperti tidak berlaku disiplin dari berbagai peraturan yang telah disepakati bersama, malas, kurang berlaku sopan dan sebagainya, hal itu berarti tugas gurusebagai pendidik belum maksimal. Tugas mengajar mungkin sudah terlaksana dengan baik, tapi tugas mendidik? Karena itu, beberapa peran dan tugas guru di atas merupakan sebuah keharusanuntuk diimplementasikan walaupun memerlukan pemikiran dan pengorbanan yang lebih banyak. Dengan cara ini barangkali barulah guru dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, dimana guru mampu memberikan solusi terbaik dari berbagai masalah yang dialami siswanya.

Penulis: Fitriyeh

Editor: Tim Redaksi

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/tugas-dan-peran-guru-dalam-pendidikan#:~:text=Secara%20khusus%20UU%20No.%2014,jalur%20formal%20pendidikan%20dasar%20dan

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/tugas-dan-peran-guru-dalam-pendidikan#:~:text=Secara%20khusus%20UU%20No.%2014,jalur%20formal%20pendidikan%20dasar%20dan

http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makalah-kompetensi-guru.html

http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makalah-kompetensi-guru.html

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *