Ditetapkannya efisiensi anggaran Kementerian/Lembaga tahun 2025 yang ditetapkan Presiden melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Salah satu efisiensinya yaitu penggunaan listrik dan air di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Dengan dibatasinya listrik dan air kini menjadi salah satu penyebab pembelajaran dalam perkuliahan tidak efektif, perkuliahan lebih sering dilakukan secara online dibandingkan offline.
Zarkasi selaku Dosen di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) mengungkapkan bahwa kebijakan efisiensi dalam pembelajaran yang dilakukan saat ini sudah dilakukan saat pandemi Covid-19. Ia menambahkan bahwa kita seharusnya lebih banyak fokus pada efisiensi dalam perekonomian negara, agar anggaran bisa digunakan dengan maksimal dan efektif. Menurutnya, selama ini hal itu tidak terjadi, yang menyebabkan banyak pemborosan.
“Saya kira kita tidak kaget ya dengan pembelajaran seperti ini, pembelajaran yang seperti di lakukan saat kita Covid-19, artinya dalam efisiensi inikan kita juga bagian daripada keprihatian kita melihat perkembangan perekonomian negara kita ini yang saat ini memang harus lebih banyak efisiensi, efisiensi itukan lebih mengedepankan tujuan dari anggaran itu agar bisa terserap pada sesuatu yang memang pada porsinya yang seharusnya bisa maksimal efektif dan efisien, tapi selama ini itu tidak terjadi maka banyak terjadi pemborosan”-Ujarnya.
Perkuliahan yang di lakukan secara online memiliki dampak positif dalam proses perkuliahan, di antaranya mahasiswa lebih mengenal teknologi dengan adanya pembelajaran melalui daring.
“Nah kalau terkait dengan proses pembelajaran saya kira ini ada dampak positif negatifnya, kalau dampak positifnya ya otomatis dengan pembelajaran daring, otomatis mahasiswa yang tidak bisa berkesempatan di kampus bisa dimaksimalkan dari sisi mahasiswanya, nah ini juga mengajarkan mahasiswa agar tidak gagap teknologi dengan adanya Zoom dan sebagainya itu juga bisa dimaksimalkan, itu di antara dampak positifnya.” ucapnya.
Meskipun begitu, perkuliahan online tidak hanya memiliki dampak positif, Namun juga memiliki dampak negatif karena saat pembelajaran daring mahasiswa tidak terlalu fokus dalam belajar.
“Ada juga dampak negatifnya memang terkadang kalau umpamanya kita kuliah dengan cara yang daring itu, pemahaman mahasiswa itu memang terkadang karena tidak terlalu fokus dalam pembelajaran maka masuknya itu agak sulit mahasiswa dari sisi daya secara pembelajaran, itu dari dampak positif dan negatifnya.” Pungkasnya.
Selain itu, Abdurrahman Wahid selaku mahasiswa FEBI menyampaikan, dengan adanya efisiensi anggaran di ruang lingkup kampus seharusnya tidak mengorbankan kualitas pendidikan. Menurutnya, pendidikan bukan hanya tentang mencapai target anggaran, tetapi juga tentang meningkatkan mutu dan menciptakan pendidikan yang berkualitas.
“Saye tau pemerintah mungkin udah mempertimbangkan ini dengan bijak, tapi tanggapan saye selaku mahasiswa, dengan adenye efisiensi anggaran di ruang lingkup kampus, seharusnye jangan sampe mengorbankan kualitas pendidikan, sebab ruang lingkup pendidikan bukan cuma tentang mencapai target anggaran, tapi juga tentang meningkatkan mutu pendidikan, menciptakan pendidikan yg berkualitas.“ Ungkapnya.
Ia juga berpendapat bahwa efisiensi anggaran bisa berdampak negatif jika tidak dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Selain itu, kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya juga terhambat akibat efisiensi tersebut.
“Sehingge menurut saye efisiensi anggaran ini dapat berdampak negatif kalo ndak dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri, Bayangkan jak, adenye efisiensi anggaran = pengurangan kesempatan mahasiswa untuk ngembangkan kemampuan mereke, kayak kasus BUAF batal ke Malaysia tu, hal itu sangat berpengaruh same motivasi dan semangat belajar mahasiswa yang agik gencar mengasah keterampilan mereke. Pengurangan sumber daya, kayak pembatasan AC, kipas dan lain-lain juga tentunye sangat menyebalkan dan saye yakin bikin mahasiswa dak betah dan berdampak ke tadi, kualitas pendidikan yang harusnye disertai dengan fasilitas dan sumber daya yang mendukung”- Jelasnya.
Penulis: Fatima