wartaiainpontianak.com – Tepat pada tahun lalu yaitu 2019, PBM (Pekan Bakti Mahasiswa) diambil alih oleh DEMA Fakultas. Hal ini dikarenakan, adanya usulan dari Burhanudin selaku Presiden Mahasiswa yang menduduki kursi jabatan pada tahun 2018 memberikan masukan bahwa PBM 2019 dilakukan secara pecah Fakultas. Memang pada tahun 2019 telah adanya perubahan Presiden Mahasiswa yaitu Khairul Tamam, tetapi PBM pecah per-Fakultas masih dilakukan dengan dalih bahwa adanya transisi kepemimpinan Presiden Mahasiswa dan membludaknya jumlah Mahasiswa baru tahun 2019 yang dikhawatirkan akan terjadi ketidakstabilan pengontrolan peserta didik yang dilakukan panitia. Berdasarkan beberapa dalih tersebut, maka terpecahlah kegiatan PBM pada tahun 2019.
Pada PBM tahun 2020 ini kembali digabung karena telah stabilnya kepengurusan DEMA IAIN Pontianak sehingga persiapan yang dilakukan akan lebih maksimal. Dengan berdasarkan sejarah PBM, maka presiden mahasiswa tahun 2020 menarik kesimpulan bahwa PBM ini jika dilakukan pada fakultas masing-masing dianggap dirinya kurang mengharmoniskan mahasiswa IAIN Pontianak sehingga presiden mahasiswa ingin kembali menyatukan tali silaturahmi ormawa untuk mensukseskan PBM. Dengan terpecahnya PBM tahun 2019, bukan merupakan hal yang coba-coba dan kemudian gagal sehingga tahun ini kembali digabung. Sudah terpapar diatas bahwa pada tahun 2019 kapasitas mahasiswa sangat membludak dan kondisi kepengurusan DEMA Institut yang belum stabil sehingga ditakutkan akan terjadi sebuah kegiatan tahunan yang amburadul karena kegiatan ini menyangkut waktu yang cukup lama dan berdiam di daerah orang yang sangat perlu diperhatikan persiapannya.
Pada tahun 2019, FSEI telah terpecah menjadi FEBI dan FASYA sehingga DEMA Fakultas menyatakan bahwa belum adanya kesiapan dalam melakukan PBM pecah Fakultas ini. Namun pada tahun 2020, sempat kembali terkabarkan bahwasanya Dekan dari FEBI belum menyatakan persertujuan terkait kegiatan PBM ini. Namun Ali Fahmi kembali membantah dengan mengatakan bahwa,
“Sebenarnya tidak ada sangkut paut dengan Dekan karena ini kegiatan Institut. Hubungan kami berkoordinasi itu pada Warek 3. Kita kemarin sudah audiensi ke Dekan FEBI bukan untuk meminta izin tetapi mengkoordinasi tentang kegiatan ini. Karena selama kegiatan ini tidak mengganggu aktifitas akademik fakultas tidak masalah,” Sebenarnya kegiatan ini harus saling mendukung oleh semua fakultas karena ini merupakan kegiatan yang baik. Kegiatan mengabdi kepada masyarakat ini sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi. Jadi tidak ada masalah jika pejabat kampus maupun mahasiswa mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut. Bahkan saat ini pun mahasiswa baru di FEBI sudah ada beberapa yang melakukan pendaftaran.
Terakhir, Ali Fahmi selaku presiden mahasiswa menyampaikan himbauan bahwa,
“ Saya selaku presiden mahasiswa berharap bahwa seluruh mahasiswa baru angkatan 2019 dapat berpartisipasi dengan kegiatan PBM ini. Walaupun sejatinya kegiatan PBM ini tidak bersifat wajib ya selagi kawan-kawan masih peduli dengan kegiatan kampus yang manfaatnya jelas sesuai dengan diri kita pribadi, ini saya rasa teman-teman mahasiswa harus menyadari bahwa PBM ini penting. Saya mengajak mahasiswa angkatan 2019 untuk bisa mengikuti kegiatan PBM ini. Tidak ada statement dari DEMA Insititut yang menyebutkan bahwa kegiatan ini wajib. Karena kami hanya mengajak.” harapnya.
Reporter: Feby Kartikasari
Editori: Syarifah Desy