wartaiainpontianak.com – Pada tanggal 12 Januari 2020 telah dilakukan pertemuan pertama panitia PBM tahun 2020. Panitia PBM dipilih 4 orang secara rekomendasi dari UKK, UKM, dan HMPS yang aktif di IAIN Pontianak. Dari jumlah 4 orang ini dilakukan penambahan satu orang dikarenakan adanya kekhawatiran DEMA untuk menogontrol kegiatan karena dalam 5 orang tersebut akan dipecah menjadi mentor dan teknisi. Ketua, Sekretaris dan Bendahara terpilih melalui rekomendasi dari DEMA dan teman-teman ormawa lainnya yang termasuk dalam kepanitian PBM tahun 2020. Jumlah kepanitiaan terkhir tercatat sudah 136 dan ini jumlah yang belum dihitung saat melakukan penambahan tadi dari 4 orang menjadi 5 orang rekomendasi. Maka terpilihlah Chaerul Hatami sebagai ketua PBM tahun 2020.
Pada tanggal 16 januari 2020 dilakukan rapat pertama yang membahas mengenai lokasi PBM tahun 2020. Untuk masalah lokasi sudah aman, Ketua PBM tidak menyebutkan letaknya karena kepanitiaan sepakat untuk merahasiakan terlebih dahulu. Lokasi yang telah dikoordinasikan bahwa sangat tepat sudah tercatat 4 Desa dengan posko yang strategis. Untuk jumlah kelompok ditargetkan sebanyak 60 hingga 68 kelompok, panitia melihat jumlah mahasiswa baru sekitaran 1.800 orang dan ditambah dengan mahasiswa semester 3 yang juga mengikuti PBM tahun 2020 jadi total perkiraan panitia yang mengikuti PBM tahun 2020 adalah 2.200 mahasiswa. Pada survei lokasi kedua telah dilakukan pemetaan atau lebih tepatnya menetapkan dimana saja untuk para kelompok yang telah dibagi ini untuk bertempat tinggal selama sepekan nanti. Masalah perizinan kepolisian, pihak Desa yang akan ditempati dan Dinas hubungan beserta beberapa pihak lainnya yang terkait juga telah dilakukan.
Pada (20/01/20) dilakukan rapat kedua yang mmembahas mengenai penentuan teman-teman panitia yang terjun langsung dalam proses perizinan dan pemetaan lanjutan terhadap kegiatan PBM tahun 2020. Saat ini, progres yang dilakukan oleh panitia sudah pada tahap dibukanya pendaftaran di setiap Fakultas dengan biaya pendaftaran sebesar 130.000. Biaya pendaftaran ini digunakan untuk keperluan transportasi, sertifikat PBM biaya survei panitia, biaya makan peserta dan kegiatan saat di kegiatan PBM serta obat-obatan yang akan disiapkan oleh mentor dalam tanggung jawabnya sebagai orang yang dipercaya untuk menjaga serta mengayomi peserta PBM. Chaerul Hatami selaku ketua panitia menuturkan hambatan yang dirasakannya.
“Sedikit banyak pasti ada hambatan, ya salah satunya adalah komitmen awal yang sepakat bahwa harus ikut andil dalam proses sampai menjelang kegiatan tersebut. Hari libur seperti ini membuat beberapa teman panitia masih ada yang pulang kampung dan lain sebaganinya, maka kami sepakat untuk menguatkan komitmen di awal. Yang saya takutkan adalah teman teman panitia ini datang di dekat hari H, maka itu sangat saya khawatirkan,” katanya.
Antusias mahasiswa baru tahun ini baik karena berdasarkan data yang ada menyebutkan bahwa ada 150 dari seluruh fakultas dan itu masih jauh dari terget. Bahkan ketua panitia menyebut bahwa jumlah pendaftaran peserta PBM tahun 2020 masih di angka 5% dan ini masih sangat jauh dari target panitia. Panitia memaklumi karena masih musim libur. Terakhir, pesan dari ketua PBM yang disepakati oleh seluruh panitia PBM tahun 2020 adalah, “Jika teman-teman merasa ingin tau bagaimana gambaran PBM yang jelas, silahkan datang langsung ke sekretariat DEMA IAIN Pontianak. Karena saya tidak ingin adanya berita simpang siur yang keluar bukan dari mulut kami selaku Ketua, Sekretaris dan Bendahara PBM tahun 2020 saya takut juga ada beberapa oknum yang menyampaikan hal-hal yang tidak diinginkan sehinga mahasiswa baru ini bertanya-tanya.” tutupnya.
Reporter: Feby Kartikasari
Editor: Syarifah Desy