wartaiainpontianak.com – Dalam sebuah kampus di Kalimantan Barat, yaitu Imstitut Agama Islam Negri Pontianak Program Studi Pendidikan Agama Islam semester 7 terdapat kenangan manis yang memberikan kesedihan mendalam mulai dari mahasiswa hingga dosen. Salah satu mahasiswi ini bernama Rahmawati yang lahir di Meliau pada tanggal 17 Agustus 1998 yang merupakan anak ketujuh yang termasuk anak bungsu dari pasangan ibu Mulyati dan bapak Ishardi. Pada tahun 2017, Rahmawati resmi menjadi anak Yatim karena ayahnya telah meninggal. Rahmawati juga termasuk salah satu aktivis yang menorehkan bakatnya di dalam kampus yang pernah menjabat sebagai Bintal saat PBAK 2018 di IAIN Pontianak.
Wajah yang manis dan sangat teduh ketika dipandang membuat Rahmawati susah dilupakan. Kulit wajah yang putih dengan mulut dan hidung yang mungil membuat dirinya tampak manis. Bertubuh mungil dengan jalan yang tegak dan berwibawa membuat dirinya tampak anggun namun ada sisi tegas dalam dirinya yang memang layak jika memang dirinya pernah menjadi bintal saat PBAK 2018. Tidak banyak sisi buruk yang dimiliki oleh Rahmawati karena sifatnya yang sangat ramah dan mudah tersenyum. Selain cantik, Rahma juga menunjukkan sifat berlian dalam dirinya yang tidak semua orang memiliki potensi yang sama seperti dirinya. Potensi dalam dirinya sudah termasuk paket yang sangat lengkap karena akademik baik, organisasi baik dan sifat pun sangat di acungi jempol oleh teman-teman dan dosen yang mengenalnya.
Tidak ada hari yang paling menyedihkan selain kehilangan sosok malaikat seperti Rahmawati. Rahmawati meninggal pada hari Jumat 06 Desember 2019 pukul 06:10. Pada awalnya, Rahmawati memang sedang sakit namun tidak sempat dirawat di rumah sakit karena sakitnya tidak terlalu parah. Namun pada saat itu setelah ambil wudhu, Rahmawati terbaring seperti pingsan dan keluarganya langsung membawanya kerumah sakit kota. Namun sayang, Allah lebih menyayangi Rahmawati. Sontak pada hari itu semua teman dan dosen sangat kaget karena kepergian Rahmawati sangat mendadak dan tidak ada yang mengira namun tidak ada yang mampu menandingi keputusan Allah dan pada hari itu adalah hari yang mencekam untuk teman-teman Rahmawati yang sangat menyayangi Rahmawati.
Pada hari itu banyak yang mengungkapkan kesedihan nya lewat status ataupun berziarah secara langsung dengan beberapa teman Rahmawati secara rombongan. Meninggal pada hari yang dimuliakan Allah membuat dirinya tercatat sebagai mahasiswa yang harum namanya walaupun raganya sudah tidak ada lagi di dunia. Banyak orang yang mengatakan bahwa, saat orang meninggal yang ditinggalkan hanyalah sebuah nama. Saat ini, nama Rahmawati dikenang baik oleh kalangan masyarakat kampus di IAIN pontianak karena memiliki potensi yang tidak semua orang mampu menjalankan potensi tersebut. Hingga saat ini wajah Rahmawati tetap terngiang ngiang dalam ingatan karena perangainya yang sangat mulia sehingga Rahmawati sulit untuk dilupakan dalam waktu yang sesaat. Hanya dengan mendoakan sahabat kita Rahmawati yang telah menuai kebaikan dalam sanubari kita dan semoga nantinya kita dapat bertemu dengan Rahmawati dalam situasti yang Allah ridhoi.
Reporter : Feby Kartikasari & Jhihan Rahmadhani
Editor: Syarifah Desy