wartaiainpontianak.com – Ummi Khairiyah adalah salah satu mahasiswi di IAIN Pontianak Program Studi Pendidikan Bahasa Arab semester 3. Memiliki kulit putih dengan postur tubuh yang tinggi dan tegak membuat daya tarik orang untuk melihat dan berasumsi bahwa Ummi wanita yang anggun. Ditambah lagi dengan gigi gingsul dan bibir tipisnya yang tak kalah menarik sehingga menambah kepikatan orang untuk melihatnya lebih lama karena manisnya serta teduhnya wajah yang dimiliki Ummi. Belum lagi ketika Ummi sedang memainkan melodi suara yang merdu dan lembut seperti penyanyi dari Libanon yang bernama Fairouz.
Ummi adalah anak pertama dari dua bersaudara. Suara merdunya diperoleh karena faktor keturunan dari sang ayah dan hobi Ummi yang mulai terlihat sedari masih kecil. Ayah ummi adalah penyanyi, pemain gitar dan pemain keyboard serta memiliki band. Selain ayahnya, tante Ummi juga seorang penyanyi internasional yang pernah mendapatkan juara 1 di Malaysia saat ajang P Ramli. Bahkan dirumah Ummi saat ini, alat-alat band yang menjadi fasilitas Ummi untuk bernyanyi di media sosial juga tercukupi karena ayah Ummi memiliki band. Anak-anak usia 5 tahun pada umumnya memang gemar bernyanyi. Namun yang menjadi Ummi ini berbakat dalam bernyanyi adalah suara yang dikeluarkan Ummi memang ciri khas. Ciri khas dari suara Ummi ini adalah berat dan ngebass sehingga tanpa melihat wajah Ummi pun orang akan mengetahui bahwa yang bernyanyi adalah Ummi.
Selain bernyanyi, Ummi ini juga sebagai tilawati. Pada awalnya memang kedua orang tuanya memfokuskan Ummi untuk menjadi tilawati. Ternyata ayah Ummi juga seorang Qori. Namun Ummi terus mengembangkan potensi dalam dirinya dengan terus berlatih dan berusaha mencoba semua genre musik. Selain bernyanyi, prestasi yang tak kalah menarik adalah prestasi akademik seperti cerdas cermat. Dari sederet prestasi yang Ummi miliki, ada satu prestasi yang paling membanggakan yaitu Festival Bintang Vokalis juara 3 di Jakarta. Prestasi yang satu ini semakin terus mengembangkan bakat dalam dirinya dan menjadi penyemangat atas amanah yang dia pikul sebagai seorang pemenang. Berangkat dari hobbi dan keuletan Ummi, kini gerbang kesuksesan telah dibuka oleh dirinya.
Belum sampai disitu, prestasi Ummi semakin melejit ketika sebuah label mengirim pesan lewat instagram kepada Ummi. Pesan ini sebenarnya telah dikirim sejak 2018 tetapi Ummi baru merespon pada awal bulan 2019. Awalnya, memang ada keraguan karena takut adanya kasus penipuan. Apalagi orang tua Ummi yang sangat khawatir. Namun kemudian, ada salah seorang teman Ummi yang mengatakan bahwa label itu bukan label penipuan. Berhubung teman yang memberi informasi ini adalah teman dekat Ummi, maka dari itu Ummi mulai mempercayai label tersebut. Namun setelah Ummi percaya, maka orang tua Ummi belum percaya karena akan menyita waktu kuliah selama 2 minggu. Namun setelah orang tua Ummi diberi pemahaman secara perlahan dan orang tua Ummi mulai memahami keinginan anaknya untuk lebih maju dengan potensi yang ada dalam dirinya. Akhirnya, Ummi pun mulai menerima tawaran dari label tersebut dan pihak label telah merubah namanya menjadi Fairoz Rohma. Saat rekaman, Ummi telah dipesankan tiket dan penginapan sehingga Ummi tinggal berangkat. Kemudian pun pihak label telah menyediakan tim untuk proses rekaman selama 2 minggu. Tim tersebut salah satunya seperti manager, produser dan tim tim lainnya serta pakaian pun disediakan oleh pihak label.
Lelah dan capek itu hal yang pasti dirasakan. Namun itu semua kembali lagi dengan tujuan utama Ummi. Tujuan utama Ummi ialah membanggakan kedua orang tuanya. Saat Ummi tengah lelah, maka Ummi mengingat ayahnya yang sedang kerja keras untuk memperjuangkan kesuksesan anak-anaknya. Saat orang terus menjatuhkan atau memojokkan Ummi dengan prestasi yang dimiliki, maka Ummi tidak ambil pusing akan hal itu karena menurut pemahaman Ummi bahwa tidak perlu ambil pusing tentang perspektif orang yang tidak mampu memahami diri orang yang sebenarnya.
Reporter: Feby Kartikasari
Editor: Syarifah Desy