Wartaiainpontianak.com – Jumat, 18 September 2020 tepat 5 hari yang lalu telah berlangsung kegiatan penutupan PBM ( Pekan Bakti Mahasiswa ) Di Aula Abdur Rani yang dilakukan secara daring live di Youtube Dema IAIN Pontianak dan Instagram Dema IAIN Pontianak. Panitia penutupan PBM tetap menggunakan panitia PBM yang ada. Konsep PBM sudah dibuat dengan sangat matang, namun dengan adanya covid maka terpaksa panitia memutar otak kembali untuk tetap memeriahkan kegiatan penutupan PBM walaupun dilakukan dengan daring. Seperti biasa dalam setiap kegiatan, panitia PBM terdiri dari KSB ( ketua sekretaris bendahara, acara, humas ( hubungan masyarakat, dan PDD. Untuk semua yang hadir dalam acara penutupan tersebut ada 100 orang dengan menjaga jarak 1 meter sesuai dengan protokol kesehatan.
Kegiatan daring tersebut dilaksanakan cukup khidmat dengan pembawa acara yaitu Wulan Astari yang membawa acara dengan tenang dan khidmat. Untuk kegiatan formal dimulai pada pukul 19:30 WIB yang dibuka dengan pembukaan. Setelah pembukaan, yaitu pembacaan ayat suci Al-Quran yang dilantunkan oleh Hadromi. Seperti biasa, kegiatan dilanjutkan dengan kata sambutan. Kata sambutan disampaikan oleh ketua panitia yaitu Chaerul Haitami, Presma IAIN Pontianak yaitu Muhammad Ali Fahmi, dan yang terakhir adalah Dr. Misdah sebagai PLT Rektor IAIN Pontianak. Setelah selesai penyampaian, ada penyerahan secara simbolis yang ditutup dengan doa.
Setelah kegiatan final selesai, maka selanjutnya adalah kegiatan non fomal yaitu pemberian penghargaan kepada mentor maupun peserta PBM yang masuk dalam kategori yang sudah ditentukan panitia. Kategori tersebut ada 5 yaitu kategori vidio terbaik, foto terbaik, mentor terbaik, kelompok terbaik dan peserta terbaik. Dari setiap kategori memiliki juri yang terdiri dari kepanitiaan PBM 2019, Dema Institut dan ketua PBM 2019. Dari setiap kategori, merekomendasikan anggotanya untuk masuk dalam salah satu kategori tersebut.
Setelah semua penyampaian kategori selesai, maka kegiatan selesai dan makan bersama yang dilakukan oleh panitia PBM. Untuk penutupan kepanitiaan PBM akan direncanakan susulan nanti untuk pembubaran kepanitiaan PBM 2019.
Kegiatan penutupan PBM ini memang amanah yang sudah sangat lama harus terealisasikan. Namun dengan adanya covid-19, maka kegiatan ini tertunda beberapa waktu dan pada penutupan PBM kemarin sesuau dengan ekspektasi panitia PBM 2019. Adapun kekurangan dan kelebihan yang di sampaikan oleh Muhammad Fikri Rizqi Akbar yang merupakan panitia aktif di bidang acara.
“Kurangannye yee kite ndak bisa mengumpulkan para peserta sebanyak mungkin karna juga covid, kite bise hanya mendatangkan perwakilan. Kelebihannye ye kite mengikut protokol kesehatan yang tidak merugikan orang banyak,” ujar Fikri.
Untuk PBM 2019 memang memiliki ciri khas tersendiri dengan menulis. Dari awal PBM, sudah disampaikan bahwa panitia maupun mentor harus membuat tulisan selama kegiatan PBM yang akan dijadikan kenangan. Saat ini, buku sudah diselesaikan oleh dema institut dan baru dicetak sebanyak 8 buah yang masih tersisa 50 buah.
Terakhir, Chaerul sebagai ketua PBM menyebutkan kekurangan yang dirinya alami selama menjadi ketua adalah kurangnya merangkul rekan kepanitiaan, namun dengan kesadaran teman-teman panitia akhirnya kegiatan ini berjalan dengan baik. adapun pesan dari Chaerul Haitami yang merupakan ketua PBM 2019.
“Saya sebagai ketua PBM berpesan kepada seluruh peserta, apapun dan dimanapun kalian berada tetaplah menjadi mahasiswa Islam yang selalu memberikan dedikasi terbaik kepada masyarakat di lingkungan masing-masing. Apa yang telah dipelajari saat kegiatan PBM kemarin, bisa diterpakan kepada masyakat lingkungan kalian.” Tutupnya.
Reporter: Feby Kartikasari
Editor : Syarifah Desy Safitri