wartaiainpontianak.com Terhitung sejak pada tanggal 22 Maret 2022 di SK-kannya formatur Ketua dan Wakil Ketua DEMA IAIN Pontianak yang terhormat, Muhammad Kholil dan Julbi Akmita seharusnya sudah mengemban banyak tugas dan amanah dari mahasiswa walaupun belum diresmikan lewat pelantikan, akan tetapi sangat disayangkan sampai saat ini terhitung sudah 2 bulan lebih sejak terpilihnya mereka malah tidak bisa memaksimalkan peran nya sebagai pemangku jabatan eksekutif mahasiswa tertinggi yang ada di IAIN Pontianak.
Garis besar Tugas dan Fungsi secara umum
Seharusnya dalam posisi tertinggi ini mereka dapat menjadi Initiator pertama dalam memberikan informasi yang ada dari dalam kampus maupun luar kampus, dapat menyelesaikan problem umum atau khusus yang Mahasiswa keluhkan, dan menjadi fasilitator utama penyambung lidah mahasiswa dengan pihak kampus dalam menyampaikan kritik dan saran yang mengarah pada kebaikan bersama baik itu dalam segi akademik maupun non akademik agar terciptanya Harmonisasi dalam ruang lingkup Kampus.
Sebagaimana Kewajiban seseorang yang terpilih walaupun hanya melewati SK Rektor saja tanpa melalui sistem Demokrasi (Pemilihan Langsung oleh Mahasiswa), maka Formatur Ketua dan Wakil Ketua DEMA IAIN Pontianak wajib bisa memberikan lelah dan letihnya sebagai bentuk pengabdian pada mahasiswa dan kampus dalam ajang pembuktian, bahwa Mereka benar benar layak untuk berada diposisi itu.
Faktanya kalau kita mengutip dari Kinerja para Ketua dan Wakil Ketua DEMA IAIN dari beberapa periode terdahulu, mereka langsung sadar akan tugas dan fungsi serta mengambil peran penting dalam posisinya agar menjadi bukti bahwa mereka layak menyandang jabatan eksekutif mahasiswa tertinggi yang ada dikampus kita tercinta.
Mahasiswa IAIN Pontianak belakangan ini banyak bertanya kemana DEMA IAIN Pontianak, karena dalam beberapa problem DEMA IAIN seakan diam diam saja dalam menuntaskan permasalahan atau isu setingkat Institut, contohnya Informasi untuk Mahasiswa Baru yang sangat minim dan kegiatan KKL Mahasiswa semester 6 yang banyak menuai pertanyaan akan beberapa kejanggalan yang terjadi pada tahun ini.
Amiruddin, selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menerangkan kinerja DEMA IAIN secara umum memiliki beberapa peran dan fungsi dalam pemerintahan mahasiswa. Secara umum, DEMA IAIN dalam pelaksanaannya adalah melakukan hal-hal yang dibutuhkan mahasiswa layaknya eksekutif negara.
Menurutnya, DEMA IAIN harus selalu berpihak pada mahasiswa dan menjalankan apa yang diharapkan mahasiswa. Ia turut mengatakan, bahwa gambaran Trias Politika sebagaimana kuasa absolute bisa dihindari sehingga tidak terjadi sistem otoriter.
“Setiap orang perlu diawasi, setiap lembaga perlu dibatasi. Karena pada dasarnya DEMA IAIN haruslah bisa memberikan contoh terbaik pada ormawa dan bisa mengayomi, serta bisa menjadi initiator pertama dalam gerakan gerakan akademik maupun non akademik yang sifatnya berpihak atau membantu Mahasiswa”. Ucapnya
Fahrul Nazmi Pratama, selaku wakil ketua umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mengulas sedikit fungsi dan peran DEMA-I yang telah di sampaikan oleh Amiruddin.
Menurutnya, Sejak terpilihnya Formateur Ketua dan Wakil ketua DEMA-I saat ini, mereka sedikit kurang paham akan fungsi dan perannya sebagai pimpinan. Saat ini mereka sedikit melalaikan fungsi dan perannya sebagai jabatan tertinggi di IAIN Pontianak, padahal ketika terpilihnya itu sudah menjadi beban moral serta harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Pada nyatanya sejak terpilihnya DEMA-I sampai saat ini sangat minimnya pergerakan dan informasi yang sudah dilakukan oleh DEMA-I sendiri, contohnya dari segi informasi terkait Mahasiswa Baru dan Kuliah Kerja lapangan (KKL)
“Tidak usah terlalu jauh berbicara tentang tugas dan fungsi, terkait kewajiban saja masih banyak lalainya padahal ini problem umum yang selalu dihadapkan pada pimpinan ormawa tiap tahunnya. Saya rasa memang wajar wajar saja kalau sedikit diragukan Kualitas seorang Pemimpin yang kalau terpilihnya tidak melewati sistem Demokrasi (Pemilihan Langsung oleh Mahasiswa) dan inilah yang terjadi. Tapi kita sama sama berharap bahwa DEMA IAIN tahun ini tidak mengecewakan dan dapat Berguna bagi Mahasiswa dan Kampus tercinta” Ucapnya
Amirudin juga menegaskan seharusnya DEMA IAIN Pontianak cepat dan tanggap dalam mengayomi serta memberikan informasi kepada mahasiswa secara umum, dan membangun hubungan antar ormawa agar berguna untuk semua Mahasiswa
“DEMA IAIN seharusnya cepat dan tanggap dalam mengayomi serta memberikan informasi kepada mahasiswa secara umum, dan penting juga untuk bisa membangun hubungan antar ormawa. Cepatlah bisa berguna untuk semua Mahasiswa, karena jabatan ini sangat singkat tak akan selamanya ada” tegas Amiruddin.
Penulis: Dian Zanuba
Editor: Tim Redaksi