Sumber Foto : Jurnalis LPM WARTA
Pontianak, 16 Juli 2024 Instagram Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengunggah foto pengumuman terkait daftar ulang menuai banyak kritik dan keluhan dari mahasiswa. Pasalnya masih banyak Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa yang tinggi dan dinilai tidak sebanding dengan pekerjaan orang tua mereka.
Salah satu Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), mengungkap bahwa UKT yang tinggi tidak sebanding dengan jenis pekerjaan orang tuanya. Hal ini membuat ia khawatir tidak dapat meneruskan Pendidikan yang dinilai biayanya terlalu tinggi.
“Saya Cuma anak kuli bangunan yang merantau kk, saya takut tidak bisa meneruskan kuliah karena kondisi orang tua yang hanya sebagai kuli bangunan. Beberapa kali sempat mikir mau berhenti karena kasihan orang tua dirumah,” Ujar PN, mahasiswi FEBI.
PN juga mengungkap bahwa bukan hanya dirinya yang khawatir tidak dapat meneruskan kuliah, masih banyak temannya yang mengeluh tidak dapat melanjutkan bangku perkuliahan karena tingginya UKT.
“Bukan Cuma saya, masih banyak teman saya yang ngeluh UKT mereka terlalu mahal. Malahan ada yang mau berhenti juga, karena kasihan dengan orang tua,” Ungkap PN.
Orang tua PN juga turut mengeluhkan UKT anaknya yang tinggi. Sebab kondisi ayah PN yang sedang sakit dan sebagai kuli bangunan yang tidak tentu pekerjaannya setiap hari.
“Saya takut tidak bisa bayar uang kuliahnya PN tapi juga pingin anak saya lanjut kuliah, karena saya hanya jualan kue dek, ayahnya PN Cuma kuli bangunan, sekarang ayahnya cidera tangan jadi keuangan bertumpu di saya,” Ujar Ibu PN
Hal yang sama juga dirasakan oleh salah satu mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIK). IC menyampaikan keberatannya terhadap UKT yang terlalu tinggi, IC merasa bahwa kampus tidak meneliti data mahasiswanya satu persatu.
“Saya pribadi sangat keberatan dan kecewa sih dengan UKT yang saya dapat, karena Ibu saya cuma tukang jualan sosi keliling. Saya merasa berhak mendapat UKT rendah, karena saat pengisian berkas saya isi dengan sejujurnya,” Ujar IC, Mahasiswi FTIK.
IC juga menyampaikan kekecewaannya terhadap beasiswa yang diberikan pada mahasiswa yang mampu secara financial.
“Saya juga sedih dan kecewa, kenapa yang mendapat beasiswa mereka yang bisa dibilang mampu secara ekonomi, keluarga yang mampu gitu, malah sebagian dari mereka menyalahgunakan uang beasiswa itu,” Sambung IC.
IC juga berharap agar kedepannya kampus dapat selektif dalam hal ini.
“Kalau untuk itu saran sih kak, agar pihak kampus lebih mengetahui latar belakang ekonomi mahasiswa ya walaupun terbilang cukup banyak tapi setidaknya lebih teliti memilah dan memilih gitu kk, harus adil lah istilahnya,” Tutup IC.
Penulis: Indah AL
Penyunting : Tim Redaksi