wartaiainpontianak.com- Seminar Kepemudaan yang di gelar oleh Dema IAIN Pontianak mendapat banyak tanggapan dari kalangan mahasiswa. Serta Menuai banyak harapan dari Rektor maupun panitia penyelenggara, kamis (10/1/19).
Walaupun acara ini dimulai tidak sesuai dengan waktu di dalam rundown acara, namun semangat peserta tidak  luntur. Tidak hanya materi saja yang disajikan oleh panitia, akan tetapi juga menyuguhkan berbagai hiburan seperti penampilan tari serta vokal group.
Presiden Mahasiswa (Presma) Institut Agama Islam Negeri  (IAIN) Pontianak, Burhanudin memaparkan espektasi tentang pemateri pada acara ini “Seperti yang kawan-kawan ikuti dari awal kita menyayangkan bapak kapolda tidak bisa hadir  tetapi dari penyampaian bapak Tri Panungko sudah mewakili  bapak kapolda. Dan kita juga sudah berbangga dan berterima kasihkepada  bapak gubernur  yang sudah hadir. Dilihat dari ekpetasi mahasiswa yang hadir, kita sudah cukup terima kasih karena ramai yang berkenan hadir walaupun masih ada bangku yang kosong,” tuturnya.
Tidak hanya espektasi tentang pemateri atau mahasiswa yang datang pada acara ini. Ketua panitia Seminar Kepemudaan Usmandala Saputra juga mengungkapkan harapan dari acara ini “Tentunya agar pemuda itu sadar akan tanggung jawabnya sebagai pemuda dan pemudi. Apalagi saat ini kita ketahui zaman semakin modern yang kita kenal dengan zaman now atau zaman milenial, serta bagaimana cara mereka semua itu menghadapi tantangan sehingga bisa membangun indonesia khususnya Kalimantan Barat,” ungkapnya.
Seminar kepemudaan merupakan agenda terakhir yang diselenggarakan oleh Dema Periode 2017-2018. Diacara ini Presma IAIN Pontianak memberikan kesannya terhadap agenda terakhir mereka.
“Ini bisa dikatakan agenda terakhir serta ini menjadi pengorbanan dan pembaktian kita untuk di pengurusan DEMA IAIN Pontianak. Dan ini suatu hal yang tidak bisa di ceritakan lah ya, hanya dapat menjadi kebanggan pribadi. Dan ini menjadi persembahan kita untuk Keluarga Mahasiswa IAIN Pontianak selama kepengurusan kita” tutup Burhanudin.
Reporter: Fitriani Purbowati Ningsih dan Feby Kartikasari
Editor: Adhe Siti Fatimah