wartaiainpontianak.com – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar seminar kepemudaan yang mengusung tema “Membangun Jiwa Pemuda yang Unggul , Berdaya Saing dan Bermoral” Kamis, 10 Januari 2019.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Syeikh Abdul Rani yang dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat , Sutarmidji, S.H. M.Hum, Akbp K. Tri Panungko S.IK, MM, sebagai pemateri. Serta pemateri ketiga yakni penulis sekaligus aktivis muda, Abdul Qodir Jailani.
Seminar Kepemudaan merupakan agenda terakhir yang DEMA adakan karena sudah merupakan akhir periodenya. Acara ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif M.A. Syarif menuturkan agar pemuda menjadi muslim yang moderat. “Islam yang moderat itu muslim yang sangat kuat menyakini, lalu dia berkenan orang lain juga berkeyakinan yang kuat dan bertoleransi,” ujarnya.
Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa IAIN, kegiatan ini juga dihadiri oleh BEM se-Kalimantan Barat, Organisasi Kedaerahan, Pelajar SMA dan beberapa mahasiswa luar.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, menturkan bahwa anak muda harus menguasai strategi dan dari mengetahui strategi maka tahu medan, tahu medan berarti tahu masalah yang ada di situ. Jangan memasuki segala sesuatu tanpa tahu masalahnya.
Sementara, Akbp K. Tri Panungko S.IK, MM menyampaikan kekhawatirannya bahwa terkait dengan moral akhir-akhir ini banyak berita yang memecah belah. “Terkait dengan adanya yang ingin memecah belah NKRI ini melalui berita hoax. Jadi kalian itu harus bisa membedakan berita hoax dan fakenews,” ucap Tri selaku Dit Bimas Polda ĶalBar.
Aktivis muda Abdul Qodir Jailani mengatakan ada hamparan pilihan yang ada di hadapan pemuda yang bisa menjadi bencana. “Kalau kesempatan belajar tidak digunakan untuk proses memperkaya pengetahuan, maka kalian akan terlewatkan” tuturnya menjelaskan.
Sutarmidji berharap agar anak muda mempunyai pengetahuan meskipun tidak semua hal mesti dikerjakan. “Harus membangun diri sebagai seseorang yang profesional dan juga punya integritas. Anak muda juga harus mempunyai rencana-rencana ke depan dan peluang-peluang harus didapati dari pemerintah maupun swasta. Kemudian yang terakhir jangan menjadi penyebar berita bohong, bijaklah dalam menggunakan media sosial,” ujarnya.
Reporter : Adelia Fitri Milenia
Editor : Imam Maksum