Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019, menjadi peluang usaha di setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) serta Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) untuk menggalang dana. Rabu, 28 Agustus 2019.
Di antaranya HMPS Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), menjelang miladnya yang ke-4 pada taggal 19 September 2019 mendatang. Bagian kewirausahaan HMPS membantu Dana Usaha (Danus) yang dibentuk PGMI melalui panitia Karnaval Lintas Generasi (KL-G) untuk membuka Stand Pendaftaran lomba serta berjualan pada kegiatan PBAK ini. Dengan mengalokasi hasil jualan untuk kegiatan KL-G tersebut.
Ria selaku Anggota HMPS PGMI menerangkan, mengenai lokasi jualan mereka sempat dilarang pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IAIN. Hal ini dikarenakan mereka berjualan di sekitar area masuk Sport Center. “Mulai jualan dari Pra PBAK. Tapi awalnya berjualan di sana depan Dema. Tapi endak diperbolehkan di sekitaran Sport Center,” ujarnya.
Dilarang berjualan depan Dema, mereka memilih pindah membuka stand dagangan di samping Gedung Lab Komputer. Ria juga mengutarakan alasan Dema melarang berjualan disekitaran sport senter, “Kayaknya takut kumuh,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Mahasiswa Khairul Tamam menuturkan tentang larangan itu memang berdasarkan hasil rapat Keluarga Besar Mahasiswa (KBM). “Padaa saat rapat KBM lalu itu, kita menyepakati bahwa depan Sport Center itu harus steril dari segala macam hal. Misalnya stand dan lain sebagainya,” ucapnya.
Khairul Tamam mengatakan sebenarnya dia juga tidak terlalu setuju jika depan organisasi mahasiswa (Ormawa) disterilkan, lantaran ada wacananya untuk membuat pasar ormawa di depan-depan ormawa. “Tapi karena pematangan untuk nginap, sehingga kita melupakan pasar ormawa yang diwacanakan,” ujarnya.
Meskipun begitu, Khairul Tamam bilang “ormawa tetap diperbolehkan membuka stand-stand untuk berjualan dengan tetap menjaga kebersihan agar tidak kumuh,” tambahnya.
Reporter: Feby Kartikasari dan Sapto Nur Cahyo