Home / Warta Opini / Etika Guru Dalam Pembelajaran

Etika Guru Dalam Pembelajaran

wartaiainpontianak.com Secara umum etika dapat diartikan sebagai disiplin filosofis yang sangat diperlukan dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan memutuskan pola perilaku yang terbaik berdasarkan skala moral yang berlaku. Dengan etika, manusia dapat memilih dan memutuskan perilaku yang terbaik sesuai dengan norma moral yang berlaku. Dengan demikian akan tercipta pola hubungan antar manusia yang baik dan harmonis, seperti saling menghormati, saling menghargai, tolong-menolong, dan lain-lain.

Berikut beberapa definisi etika menurut para ahli, yaitu:

  1. Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos singular! atau ta etha “amak! yang artinya budi pekerti, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik dalam diri seseorang maupun dalam masyarakat yang diturunkan secara turun-temurun (Keraf 1998)
  2. Etika sebagai filsafat moral atau ilmu yang lebih dekat dengan pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral yang muncul dalam kehidupan masyarakat (Muslieh 1998)

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab atas pendidikan siswa, baik secara individu maupun klasikal baik di sekolah maupun di luar sekolah. Saat ini, sosok guru telah direformasi. Guru dituntut untuk memiliki pengetahuan yang selalu up to date. mengembangkan dan mengikuti keinginan yang aman.

Berikut adalah pengertian guru:

  1. UU RI no 14 tahun 2000

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini pendidikan “Alur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

  1. Zakiyah Daradja

Guru adalah pendidik yang profesional karena secara implisit ia telah merelakan diri untuk menerima, dan memikul tanggung jawab

Saat saya mengikuti kelas magang 1 pada semester 3,saya memilih salah satu sekolah yang berada di kota. Sekolah ini termasuk sekolah negri, tetapi juga bersanding dengan pesantren. Kode etik guru di sekolah ini menurut saya sudah di atas rata-rata. Memang benar bahwa guru adalah diguguh dan ditiru. Selama saya melakukan magang di sekolah ini,kondisi kelas memang tergantung guru yang memimpin.

Kondisi kelas yang dipimpin guru A dan guru B bisa berbeda. Ketika guru tersebut disiplin dalam waktu,maka murid juga begitu. Dan begitu pula sebaliknya,ketika guru sering terlambat hadir di kelas maka murid juga akan menunda ketika jam masuk.

Saat guru rapi dalam mengajar,maka murid juga akan rapi. Seolah-olah bercermin terhadap guru. Hal ini tidak hanya di satu sekolah,saat saya di jenjang SMA begitu juga yang terjadi. Kode etik guru sangat penting,bahkan bisa menjadi sorotan no 1 disekolah.

 

Penulis: Kholifah

Editor: Tim Redaksi

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *