wartaiainpontianak.com – Rabu pagi, 27 Februari 2019, sekitar 30 mahasiswa telah berkumpul di ruang Wakil Rektor III tepatnya di Rektorat lantai 2 IAIN Pontianak. Mereka adalah mahasiswa dari berbagai macam oraganisasi internal dan juga dari berbagai jurusan yang berbeda. Kehadiran mahasiswa tersebut yakni untuk menyambut Mucle alias Mukhlas, seorang komedian tanah air yang akan memberikan kuliah umum bertajuk diskusi ringan.
Mucle datang ke Pontianak Kalimantan Barat diundang untuk mengisi kegiatan dialog kebangsaan dengan tema Ngopi Bareng Cak Lontong yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Tanjungpura, satu hari sebelumnya, Selasa 26 februari 2019.
Mucle tokoh komedian berdarah Jakarta itu tiba di IAIN Pontianak sekitar pukul 10:00 pagi. Kedatangannya pun disambut antusias dari mahasiswa dan beberapa pejabat kampus yang telah menanti sedari pagi. Dia diundang ke IAIN Pontianak untuk membagi pengalamannya selama menjadi mahasiswa hingga jalan karier yang mengantarkannnya pada kesuksesan.
Mucle komedian sekaligus aktor film lebar tanah air itu mengatakan bahwa dia merupakan mahasiswa yang lebih banyak mengabiskan waktu kuliah di luar kelas. “80 persen saya habiskan di luar kelas. jadi jangan heran saya lulus tujuh tahun setengah,” ujar Mucle.
Namun Dia menyadari jaman dia kuliah dahulu dengan sekarang terdapat aturan yang telah berubah. “Dulu mungkin saja masih bisa sampai tujuh tahun kuliah, tapi sekarang kan sudah ada aturannya untuk selesai sebelum enam tahun ,” katanya.
Mucle merupakan tipe mahasiswa yang aktif di banyak kegiatan. Di antaranya dia pernah menguti komunitas teater, ikut di club qiraah, hingga aktif di himpunan mahasiswa (Hima). Statusnya sebagai mahasiswa juga dihabiskan menjadi seorang penyiar di salah satu radio di Jakarta. Hingga pegalaman itu membuat dia kenal dengan beberapa sosok publik figur di tanah air, seperti Eko Patrio dan kawan-kawan.
Dalam ruangan yang tak begitu luas itu, Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Abdul Mukti memandu jalannya diskusi. Tak begitu formal seperti seminar pada umumnya, jalannya diskusi bersama Mucle terkesan santai dan mengalir. Sesekali peserta yang hadir dibuat tawa oleh retorika komedi yang telah membintangi tujuh film layar lebar itu.
Mucle mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang sosok pribadi yang tidak bisa diam. Dia suka melakukan aktivitas. “Kalau tidak bisa diam itu, badan saya ditahan aja,” ujar Mucle. Para peserta tertawa.
Selain menceritakan pengalaman pedih awal ia meniti karier, dia juga menceritakan bagaimana dia memanfaatkan peluang semasa menjadi mahasiswa. Mucle mengatakan, mahasiswa harus peduli terhadap kemampuan pribadinya, ke arah mana fashionnya. “Kadang kebiasaan kita dari kecil itu menentukan profesi di masa akan datang. Misalnya masa kecil yang suka ngintip, besarnya jadi kameramen,” kata Dia, hadirin tertatwa. “Ngintip yang positif maksud saya,” ujarnya.
Sementara, Musli, mahasiswa KPI semester enam, mengatakan bahwa banyak wawasan yang ia dapat setelah mendengarkan dan ikut ngobrol santai dengan Mucle. Salah satu poin yang ia dapat yakni bahwa kuliah tidak hanya terpaku pada proses belajar formal di dalam kelas. “Bisa saja kita lebih banyak berdiskusi dalam kegiatan intra kampus maupun ekstra,” ucapnya.
Kemudian Musli mengatakan bahwa kesuksesan itu lahir dari niat dan kemauan yang keras. Seperti yang dia ingat dari cerita Mucle, bahwa terkadang kesuksesan itu berawal dari hal-hal yang sepele. “Meskipun misalnya dari hal-hal yang kata orang malu di awal tapi nanti diujung menuai hasil,” kata Musli.
Reporter : Imam Maksum