www.wartaiainpontianak.com – Kongres Keluarga Besar mahasiswa (KBM) ke-xvi dan dialog legislatif di Aula Syekh Abdul Rani Institut Agama Islam Negri (IAIN) Pontianak mengusung tema “Menuju Good Government Student Miniatur State Membangun Legislator Muda Cerdas Berkompeten Menuju Parlemen Masa Depan”. Kongres ini di hadiri beberapa perwakilan dari organisasi internal kampus serta perwakilan dari UKM dan UKK IAIN Pontianak. Acara yang terselenggara selama dua hari dari kamis 17 Oktober 2019 hingga 18 Oktober 2019.
“88 surat yang telah dilayangkan dari kepanitiaan kongres KBM ke-xvi ini,” ujar Riyan selaku ketua panitia kongres KBM ke-xvi.
Rosul selaku Ketua SEMA IAIN Pontianak mengatakan kongres ini salah satu wadah untuk bersilaturahmi.
“Merupakan ajang silaturahmi untuk merumuskan perundangan yang target nya pada bulan ini sebelum kepengurusan tahun ini berakhir,” papar Rosul Santaka.
Rosul Santaka menekankan kepada seluruh perwakilan untuk hadir dalam kongres yang akan diselenggarakan selama dua hari ini.
“Maka dari itu saya tekankan sekali lagi kepada seluruh perwakilan untuk hadir dalam kongres ke-xvi ini. Kami dari SEMA IAIN Pontianak sudah menyediakan segala kebutuhan untuk peserta kongres,” tekannya.
Syarif selaku Rektor IAIN Pontianak langsung yang membuka Kongres KBM ke-xvi tahun 2019 ini. Disela pidato nya Rektor sedikit mengkritik penyelenggaraan kongres.
“Kenapa tidak mengambil tema latihan bermusyawarah apa karna kurang pengetahuan?” tanyanya.
Pasalnya Syarif merasa tema kongres melenceng dari visi dan misi IAIN sendiri.
“Harusnya setiap tema-tema itu kita cantumkan bahwa kita mendukung pembentukan Akhlakul Karimah.” katanya.
Reporter: Natalia Lestari