Sumber Foto: Jurnalis LPM Warta
wartaiainpontianak.com- Kamis, 18 Januari 2024 tepatnya di Tugu Digulis Pontianak, tempat berlangsungnya “Panggung Ekspresi” yang diadakan oleh Aksi Kamisan Pontianak sebagai aksi unjuk rasa akan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Indonesia.
Aksi Kamisan ini menjadi wadah unjuk rasa bagi korban pelanggaran HAM yang terjadi dengan menuntut keadilan kepada pihak yang bersangkutan. Mereka menagih pertanggungjawaban kepada negara untuk menghadirkan keadilan atas kasus-kasus kejahatan kemanusiaan yang selama puluhan tahun dibiarkan tanpa penyelesaian.
Dalam Aksi Kamisan tersebut, beberapa peserta menggunakan payung hitam yang menandakan simbol perlindungan dan keteguhan iman.
Selain itu Partisipasi perempuan dalam Aksi memiliki peran penting dalam advokasi HAM dan perjuangan untuk keadilan sosial. Keikutsertaannya dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesetaraan gender dalam mendorong tindakan untuk mencapai keadilan.
Arni selaku Aktivis Perempuan Mengungkapkan, bahwa pelanggaran HAM juga mempengaruhi ketidakadilan terhadap perempuan. Calon Presiden (Capres) sama sekali tidak serius dalam menanggapi kekerasan yang terjadi kepada perempuan dan anak. Penyimpangan HAM terhadap perempuan pasti mendapatkan beban yang berlapis karena adanya stigma buruk.
“Kita bisa melihat saat ini Capres sama sekali tidak serius menanggapi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sehingga penyelewengan HAM atau bentuk pelanggaran HAM terhadap perempuan pasti mendapatkan beban ganda karena adanya stereotip bahwa perempuan itu lemah dan perempuan tidak boleh bebas melakukan ini dan itu,ā Ungkap Arni.
Arni juga menambahkan bahwa perjuangan perempuan sangat beraneka ragam, berbagai macam perjuangan perempuan tetap harus di lanjutkan. Pada saat ini, Indonesia mempunyai permasalahan yang serius terhadap perempuan.
“Perjuangan seorang perempuan sangat berbeda-beda, untuk perempuan diluar sana bentuk-bentuk perjuangan perempuan harus kita lanjutkan dan harus kita perjuangkan. Jika membicarakan perempuan saat ini, di Indonesia perempuan sangat bermasalah banget.Ā Soekarno pernah berkata masalah perempuanĀ itu masalah bangsaĀ akan tetapi bangsa masih begini-begini saja,” Tutup Arni.
Penulis: Andini
Penyunting: Gaga