Calon Anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Pontianak melakukan liputan di Pasar Flamboyan pada Minggu (17/12/2017). Melihat dari cover luar pasar ini memang terlihat besar dan luas. Namun ternyata masih banyak ditemukan para pedagang kaki lima yang berjualan di sisi-sisi pasar tersebut.
Dari apa yang telah diterangkan oleh narasumber bahwasannya petakan di dalam Pasar Flamboyan tersebut memang masih kurang untuk menampung para pedagang sehingga mereka yang telah memperebutkan petakan pasar tersebut menggunakan sistem ”siapa cepat dia dapat” dan mereka yang tidak mendapatkan posisi di lapak itu terpaksa harus berjualan di luar pasar atau di sisi-sisi pasar tersebut.
Sampai sekarang terhitung terdapat 20-an pedangang kaki lima yang harus rela berjualan menggunakan kendaraannya, membuka lapak di lantai pasar, maupun membawa meja sendiri ke sisi pasar.
Diungkapkan oleh salah seorang pedagang bahwa mereka yang membawa meja nya sendiri harus tetap membayar pajak pasar yang telah di tetapkan. “Kalau kami yang membawa meja sendiri tetap membayar pajak, ya sekitar 600 ribu lah, kalau yang di dalam lebih mahal lagi, 1 jt mungkin sampai,”katanya.
Terlepas dari itu, dilihat dari segi kenyamanan tempat, para pedagang kaki lima harus tetap waspada terhadap cuaca yang selalu berubah-ubah untuk kota Pontianak terkhususnya. Karna jika hujan maka barang dagangan mereka harus diamankan dengan segera. Berbeda dengan yang ada di dalam pasar, mereka tentunya tidak akan terkena rintikan hujan tersebut dikarenakan pasar tersebut memiliki atap yang mampu melindungi mereka dari berbagai macam cuaca di luar pasar.
Meski begitu para pedagang kaki lima tetap berjuang untuk berjualan disana. Mereka mengatakan bahwa mereka lebih nyaman berdagang di area pasar flamboyan, dengan berbagai alasan seperti dekat dari rumah mereka, atau pasar flamboyan selalu ramai dan lebih mudah mendapatkan pelanggan di Pasar Flamboyan daripada pasar lain.
Sedikit curahan hati para pedagang kaki lima untuk harapan mereka agar walaupun para pedagang kaki lima tidak mendapatkan lapak yang layak seperti para pedagang di dalam pasar. Mereka tetap meminta perlakuan adil dari pemerintah dengan tidak lagi menambah pajak yang sudah ditetapkan atau menyeimbangkan peraturan sesuai dengan kondisi yang mereka dapatkan.
Penulis : Chika, Natalia, Maria Ulfa