Wartaiainpontianak.com – Pemuda adalah manusia yang berusia produktif. Semakin produktifnya seorang pemuda, maka pemuda tersebut telah mampu memproduktifkan dirinya sendiri. Tidak perlu berpanjang lebar membahas tentang produktifitas karena pada kodratnya manusia adalah seorang pemimpin. Allah swt menjadikan manusia sebagai khalifah dimuka bumi karena manusia adalah bentuk yang paling sempurna diantara mahluk lain yang berada di dunia. Salah satu kelebihan dari manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain adalah akal pikiran manusia.
Dengan adanya akal pikiran ini, maka dengan mudahnya manusia untuk berfikir bahkan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Hanya saja, dalam berfikir terkadang manusia tidak menggunakan rasa. Ada banyak manusia yang menafikkan rasa karena dianggapnya bahwa rasa adalah hal yang terbentuk dalam satu masa dan tidak berpengaruh pada kehidupan. Ini adalah anggapan yang sangat salah. Apakah saat berfikir kita tidak melibatkan rasa? Dan apakah yang dilakukan setiap hari hanya dengan akal? Bukankah kita akan merasakan apa yang berbisik dalam hati kemudian otak bekerja untuk berfikir? Maka dari itu, masa muda harus digunakan dengan serius dalam membentuk akal dan rasa.
Ada banyak hal yang terkadang membuat manusia lupa mempelajari rasa. Hal pertama adalah karena membentuk rasa tidak semudah menambah pengetahuan. Jika menambah ingatan, cukup dengan menghafal. Jika mengasah kemampuan dalam diri, cukup dengan menyadari potensi diri dan berlatih. Jika menginginkan memiliki wawasan luas, cukup dengam membaca. Namun ketika mempelajari rasa maka kita akan berusaha untuk peka terhadap lingkungan sekitar dan terus mengasah emosional yang stabil mengasah kepekaan terhadap lingkungan tidak dapat dilakukan sekali karena membuat orang lain menyadari akan hadirnya diri kita tidak akan dalam kurun waktu setahun atau dua tahun.
Perlu adanya pembelajaran khusus yang luas dan guru yang mendampingi tingkat kepekaan dalam diri yang terkadang membuat orang lain tidak akan sanggup jika pembelajaran belum matang. Hal yang kedua sekaligus terakhir adalah memebentuk rasa tidak akan terjadi jika manusia tidak mau. Kemauan adalah landasan utama dalam rasa. Terkadang, ada manusia yang sudah sadar bahwa rasa dalam hatinya sudah mulai terbangun namun kemauan selalu menutupi rasa dalam dirinya. Ibarat sebuah tembok, maka kemauan yang dibangun oleh rasa akan terhalang dengan keegoisan manusia itu sendiri yang diciptakan oleh manusia itu sendiri.
Setelah berpanjang lebar membahas manusia, maka sekarang akan dilanjutkan dengan pembahasan politik. Saat berbicara mengenai politik, maka tidak lain dan tidak bukan ini akan berkaitan dengan pemerintahan. Indonesia adalah salah satu negara demokrasi yang menjadi kekuasaan tertinggi terletak pada tangan rakyat. Rakyat berpengaruh besar dalam proses terombang ambingya pemerintahan. Namun sayangnya, seluruh rakyat tidak ikut andil dalam politik pemerintahan. Jika memang ada, maka hanya segelintir debu saja. Jika memang hanya segelintir, mungkin Indonesia telah hancur. Tetapi Indonesia tetap berdiri kokoh dengan tanah yang diperjuangan oleh pahlawan Indonesia yang gagah berani. Indonesia tetap berdiri tegak karena masih ada berjuta rakyat yang cerdas dan mau mempertahankan Indonesia.
Politik di indonesia diibaratkan sebuah wadah yang dimana fungsinya adalah menampung aspirasi rakyat yang tidak dapat dijangkau oleh pemimpin karena memang manusia pada kodratnya adalah tempat lupa. Ketika sebuah wadah tidak lagi dapat menampung, lalu dengan apa kita menampung ? Maka dari itu, funsgsi politik yang sebenarnya adalah wadah. Politik bukan ancaman, politik bukan musuh, politik bukan najis yang harus diharamkan dalam jiwa-jiwa rakyat Indonesia. Saat politik sudah menguasai tanpa mengenal empati, maka pengelola politik yang pantas untuk kita pertanyakan. Bukan malah hubungan politiknya yang dirusak dan itu hanya membuat keadaan negara tidak stabil dan terjadilah perselihan dalam negara sendiri.
Pergelutan politik sedang membara di Indonesia.
Banyak yang bermusuh karena politik, banyak yang saling menjatuhkan karena politik, bahkan banyak air mata yang mengalir karena politik. Ingatlah, bahwa pahlawan terdahulu membangun negara ini bukan dengan uang atau pun harta. Tetapi dengan darah yang menyucur deras dari dalam tubuh hingga tak lagi bernyawa dan air mata yang mengguyur tanah Indonesia. Apakah dengan cara perselisihan kita mengkokohkan negara ini? Apakah tidak ad sebuah cara paling indah untuk menghargai jasa para pahlawan ? Rasanya ada, hanya saja rakyat Indonesia masih belum mampu melakukan hal tersebut. Hal yang paling utama adalah saling menghargai. Dengan adanya saling menghargai, maka bangkitlah persudaraan. Dan persaudaraan akan membangkitkan kerja sama untuk menciptakan negara Indonesia yang jauh lebih kuat.
Ketika politik membangun rasa saling menghargai antar anggota, maka rakyat akan merasa aman dalam negara yang merdeka hasil perebutan tangan pahlawan dengan negara yang bernama Indonesia. Pemuda dan politik adalah kolaborasi yang baik dalam pemersatu negeri. Pemuuda memiliki jiwa yang muda dan wawasan luas dalam menagambil keputusan. Politik membutuhkan anak muda yang jujur dan cerdas untuk membangkitkan politik yang sedang semeraut di negara Indonesia. Tidak ada yang dapat menggoyahkan tanah Indoensia ketika Indonesia telah mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak. Tidak ada yang mampu melunturkan marwah negara Indonesia dengan adu domba yang diciptakan.
Bahkan tidak ada pula yang mampu untuk saling menjatuhkan jika negara Indonesia memiliki pasuakan barisan rakyat yang saling menghargai. Diluar sana, masih ada negara yang belum merdeka karena hasil perjuangan sendiri dan ada pula negara yang masih belum merdeka. Seharusnya, rakyat Indonesia terutama pemuda ini membangun semangat juang yang tinggi dalam setiap jiwa masyarakat Indonesia agar seluruh masyarakat merasakan akan hadirnya pemudadan politik di Indonesia. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Yang ada hanya tidak mau dan tidak mau. Jika Indonesia ini sedari dulu selalu memiliki pemuda yang produktif dan politik yang adil maka Indonesia akan menjadi negara pengekspor terbaik karena sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah ruah. Hanya saja, rakyat Indonesia terlalu angkuh untuk saling menghargai karena semuanya ingin menjadi penguasa. Maka dari itu, mari kita bersama-sama melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam memperebutkan tanah yang saat ini kita pijak, tanah yang saat ini dibangun untuk bangunan dan kekayaan alam yang Indonesia miliki saat ini. Pergerakan refirmasi harus benar-benar dikirarkan dengan penuh ketulusan agara tidak ada lagi pertikaian yang terjadi dalam neagar sendiri.
Pertikaian dalam negara sendiri yang akan membabi buta pada rakyat di tanah sendiri tidak baik.Terakhir, jangan menjadi pemuda yang menghabiskan masa muda dengan uang orang tua karena itu tidak akan menjamin hidup kedepannya dan jadikan politik sebagai naungan untuk pemuda terus berkarya dalam tujuan memperkuat genggaman tangan rakyat Indonesia.
Penulis : Feby Kartikasari
Editor : Syarifah Desy Safitri