Hampa langit oleh kelabu
Siang atau pagi?
Semu, matahari saja diringkusnya
Apalagi burung, bernapas asap akhirnya minggat
Hampa dunia oleh kabut asap
Bumi terpanggang berasap lengang
Keciak asap di awang-awang
Mencekik bangsa, meracuni paru
Kami bernafas dengan paru, bukan insang!
Hampa hujan merindukan Bumi
Tapi, ini kabut asap, bukan mendung
Bumi tertunduk kecewa
Lalu dipandangnya langit yang buram, “Asap siapa?”
Pak, bu, kalian enak duduk manis
Air teh dan kopi kalian hirup tentu manis
Kami? Air mata kami payau
Mata kami merah
Hari raya asap selalu kami rayakan
Kurangnya, tak ada makanan manis diatas meja
Baju kami jangan ditanya
Baunya sudah hangus
Untuk apa? Nanti, kami gantung dan hirup hingga mampus
Sudahlah, selamat menikmati hari raya asap.
Penulis: Mei Hani Anjani
Editor : Syarifah Desy