Wartaiainpontianak.com – Pada jaman dahulu wanita menjadi peran yang tidak terlalu penting untuk di dunia pendidikan dan mewujudkan cita – citanya ,karena wanita pada saat itu hanya boleh berkerja di dapur,tetapi tidak boleh memiliki pendidikan yang tinggi. Padahal banyak sekali wanita yang berkeingininan untuk bisa belajar membaca dan menulis. Saat itu RA kartini menjadi satu satunya wanita yang berjuang untuk mendapatkan keadilan bahwa wanita juga harus memiliki pendidikan tinggi. Ra kartini berjuang agar wanita tidak di tindas dan bisa sejajar dengan pria. Ra kartini juga berjuang agar memiliki hak baik dalam pergaualan, pendidikan dan cita – cita.
Nah, dijaman sekarang yang serba teknologi malah memiliki pemikiran yang tidak maju dimana mereka merasa mengapa harus berpendidikan tinggi? Toh kita juga akan menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus rumah, suami dan anak. Seharusnya pemikiran seperti itu harus kita buang jauh jauh. Karena kita akan menjadi orang tua, orang tualah menjadi guru pertama untuk anak kita sendiri. Bagaimana anak bisa mengerti kalo kita tidak memiliki pendidikan atau ilmu yang luas? Bagaimana bisa kita menjadi guru untuk anak kita? Siapa yang menjadi guru nantinya untuk anak kita? Kalo kita sendiri tidak ingin memiliki pendidikan yang tinggi.
Menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga adalah pilihan untuk kita sendiri, kalo kita bisa melakukan dua hal itu bersamaan kenapa tidak kita lakukan?. Pendidikan tinggi itu sangat berperan penting untuk kita dan anak kita kelak. Contohnya pada saat pandemi covid 19 ini semua anak yang sekolah harus belajar di rumah, semua serba online, siapa yang akan mengajarkan anak kita ketika mereka tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh gurunya? Ya tentu kita sebagai orang tua. Maka dari itu pendidikan tinggi sangatlah penting.
Jangan lagi kita berpikir pendidikan tinggi itu tidak penting, wujudkan lah cita – cita kalian setinggi – tingginya, tidak ada lagi yang menghalang wanita untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik, karena anak cerdas lahir dari ibu yang cerdas juga.
Penulis : Yashinta Eltrixia Shabrina
Editor : Syarifah Desy Safitri