Sumber Foto : Jurnalis LPM Warta
Wartaiainpontianak.com- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI), Forum Koordinasi BEM Se-kalimantan Barat Dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Adakan Diskusi Forum Jalanan Dengan Tema “Menguak Dosa-dosa polisi” di taman digulis kota Pontianak, Jum’at (05/07/2024).
Diskusi yang dilakukan para mahasiswa adalah pemantik awal terkait kasus-kasus polisi yang ada saat ini khususnya di Kalimantan Barat. mereka juga menuntut polisi untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kemanan dan keadilan di negeri ini.
Adapun rentetan kasus yang mereka diskusikan adalah dimulai dari RUU Polri, Tindakan Represifitas dan Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Agim Nastiar selaku Koordinator Wilayah (Korwil) BEM SI Kalbar menyampaikan bahwa dalam salah satu pilar keadilan di Indonesia, kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan aparat penegak hukum yang menjamin rasa aman dan keadilan untuk masyarakat Indonesia, alih-alih menjamin rasa keamanan dan keadilan instansi ini lebih menampilkan wajah busuk serta tindakan bengis yang dilakukan.
Ikram salah satu pemantik diskusi tersebut mengatakan polisi hanya bermain di narasi dan media terkait kasus PETI yang ada di Kalimantan Barat.
” Polisi hanya bermain di narasi dan media, kepala kepolisian Kalimantan barat, dia beberapa hari yang lalu mengutarakan statement bahwa menentang, siapapun yang berhadapan dengan saya apabila dia melakukan PETI dan lain sebagainya,” Ujarnya.
Ikram juga menambahkan bahwa mereka juga menentang Kapolda Kalbar jangan hanya mempersekusi rakyat-rakyat kecil.
” Kami juga disini menentang Polda Kalbar untuk jangan hanya mempersekusi rakyat-rakyat kecil, para cukong-cukonngnya atau taukenye katakanlah bos besarnya ini yang menjadi dalang intelektual, dalang finansialnya itu juga harus di tangkap jadi, kita disini harus fair bahwa tangkap induknya jangan ekornya,” Tutup Ikram.
Dalam diskusi tersebut mereka juga membahas tentang kematian Afif Maulana, bocah 13 tahun di Padang, Sumatra Barat, diduga akibat meloncat ke sungai dan bukan di siksa oleh polisi.
Ikram juga berharap Kapolda Kalimantan Barat dapat terus menunjukkan keberanian dalam menindak tegas segala bentukbentuk kejahatan dan tindak pidana.
” Harapan kami, keadilan tidak hanya tajam ke bawah, namun juga ke atas. Salah satunya selain menunjukkan keberanian dalam menantang para pekerja penambangan emas tanpa izin (PETI) kami menantang Kapolda Kalimantan Barat untuk berani menghadapi para cukong yang berada di balik aktivitas PETI tersebut,” tutup ikram.
Penulis : Alfarizie
Penyunting : Aulia Tridisa