Diamku di dalam barisan sholat
Tak sengaja ku terangkat wajah yang melihat
Akan parasmu yang memikau
Senyummu yang tak bisa ku lupa
Dalam pandangan yang pertama.
Ku menunduk dan berdo’a
Hanya senyuman yang terlitas di antara kita
Cukuplah diam yang akan membuka
Akan isi hati yang sebenarnya.
Turummu dan turunku dari rumah sucinya allah
Menandakan akan bersyukurnya nikmat kehidupan
Yang tak bisa kita lupakan.
Di situlah aku akan kesukaan hati.
Namun aku hanya bisa menantikan
Bila saatnya nanti
Akan ada waktu untuk bertemu
Dan menyatu menjadi satu.
….
Aku yang diam dan mencoba memendam
Perasaan ini dengan sangat dalam.
Karena aku takut akan terjerang
Dengan sakitnya perasaan
Yang akhirnya sakit dan tak dapatku
Punahkan.
Cukuplah aku yang menyukaimu
Dengan perasaan yang terdiam
Dan terpendam, dengan segala harapan
Penulis: Nur Manila
Editor: Syarifah Desy