wartaiainpontianak.com – Mahasiswa Bimbingan Konseling mengadakan seminar BK yang diadakan pada Sabtu, 27 April 2019 di Aula Rektorat lantai 4 IAIN Pontianak. Seminar tersebut bertemakan “Peran bimbingan dan konseling dalam bentuk karakter siswa di era 4.0”.
Seminar BK bekerja sama dengan tiga kampus yaitu kampus Universitas Tanjungpura (UNTAN) , IKIP PGRI Pontianak dan IAIN pontianak.
Seminar BK dibuka langsung oleh dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Ismail Ruslan. Menurut Ismail Ruslan, teknologi adalah tantangan tersendiri bagi guru BK dimana teknologi dapat menjadi sisi positif dan dapat juga berdampak yang negatif. Hal tersebut karena dengan adanya teknologi dapat memudahkan aktivitas yang positif. “Tetapi ketika anak yang salah menggunakan teknologi maka terjerumuslah anak itu ke dalam hal-hal yang negatif . Disini lah peranan bimbingan konseling masuk untuk mengayomi dalam menggunakan teknologi,” ucap Ismail Ruslan.
Kegiatan ini diisi oleh pemateri Dr. Luhur Wicaksono , M.Pd menjabat sebagai KAP Prodi BK UNTAN dan Dr .Hesty Nurrahmi ,S.Pd ,.M .Pd , menjabat sebagai Ketua jurusan (Kajur) BKI Pontianak. Pemateri pertama disampaikan oleh Dr . Luhur Wicaksono.
Luhur Wicaksono mengatakan karakter orang tua di era revolusi industri sangatlah bepengaruh dalam karakter anak. “Dalam bimbingan konseling seorang guru BK juga berperan membantu pembentukan karakter siswa yang terakhir masyarakat juga termasuk dalam memperhatikan karakter generasi muda di era 4.0,” ucap Luhur Wicaksono.
“Empat elemen dalam generasi millenial (Y) , Generasi (Z) dan generasi(Z) yang dimaksud dalam empat elemen itu yaitu peran orang tua, lingkungan , guru BK dan pemerintah,” kata Hesty Nurahmi. Dia mengatakan semua elemen mempunyai pengaruh peran bimbingan yaitu dampak , peran, fungsi dan tugasnya dalam perkembangan siswa di era 0.4.
Hanna Yulia, mahasiswa IAIN Pontianak jurusan BKI semester 4 memberi tanggapan kesan dan pesan mengenai seminar BK. Hanna Yulia merasa sangat senang dengan diadakanya seminar BK. Kata Hanna, kegiatan tersebut mengusung tema yang menarik dan kekinian. “Serta mampu merangkul berbagai universitas yang mempunyai program BK di Kalimantan Barat. Dan pesan untuk seminar BK ini yaitu semoga seminar seperti ini sering diadakan dan mengundang pemateri yang lebih beragam.”harapnya.
Rita, mahasiswa UNTAN jurusan BK semester 8 mengatakan kegiatan seminar BK sangat baik untuk menjalin silàhtuhrahmi antar kampus-kampus. Hanya saja kata Rita pelaksanaan kegiatan lebih dimatangkan. “Harus lebih diperbaiki lagi agar peserta tidak kebingungan dalam pengakhiran seminar,” ujar Rita.
Reporter : Dedek Indah
