wartaiainpontianak.com – Aksi Demo Aliansi Mahasiswa Untuk Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) Kalimantan Barat kembali padati bundaran Digulis Kota Pontianak, sore rabu (28/10). Mahasiswa masih menuntut segala hal-hal yang berkaitan mengenai RUU CIPTA KERJA yang menjadi polemik di kalangan masyarakat Indonesia.
Bertepatan dengan hari peringatan sumpah pemuda, Mahasiswa Kalimantan Barat berharap penuh kepada presiden agar mengeluarkan Perppu untuk menyatakan pembatalan terkait RUU CIPTA KERJA yang sudah di sahkan oleh DPR RI.
Ansaruddin, ketua Aliansi Mahasiswa Untuk Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) mengatakan bahwa sangat mengapresiasi kepada kawan-kawan mahasiswa yang sampai saat ini masih bersemangat dalam menyatukan langkah dan semangat untuk terus mendorong agar RUU Cipta kerja di batalkan.
“Saya sangat mengapresiasi kepada teman-teman mahasiswa yang sampai saat ini masih bersemangat untuk terus bersatu menyuarakan dalam menolak Omnibus Law Cipta kerja di tugu Digulis kota Pontianak, dan berharap kepada Pak Presiden untuk segera mengeluarkan Perppu terkait pembatalan UU Cipta Kerja tersebut” tutur Ansar.
Dalam aksi tersebut ada beberapa insiden di lapangan, salah satunya kericuhan yang dikarenakan adanya aksi pembakaran ban di bundaran Digulis serta bentrok dan saling dorong mahasiswa dan aparat pun tidak terhindarkan.
Beberapa mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut menjadi sasaran aparat dengan tudingan sebagai pelaku aktor kerusuhan yang terjadi pada aksi tersebut.
“Kami sangat menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat, sebab banyaknya kawan-kawan dari mahasiswa yang tertangkap dan dituding sebagai aktor kerusuhan hanyalah salah satu korban salah tangkap, dan saya rasa kawan-kawan tidak bermaksud untuk melakukan kerusuhan, mereka hanya terlihat panik dan berlari sampai menerobos ke barisan depan, dan bukan berarti mereka adalah aktor daripada kerusuhan tersebut” tutur Ulil Azmi.
Akibat dari insiden tersebut ada 15 mahasiswa yang ditangkap dan dimintai keterangan terkait hal itu di Kapolda Kalimantan Barat, karena pihak polisi mengetahui yang ditahan dari kalangan mahasiswa pada akhirnya mereka pun di bebaskan kembali.
Karena masih belum menemukan titik terang terkait pembatalan RUU Cipta kerja ini, akhirnya Aksi tersebut ditutup dengan konferensi pers dari teman-teman Ampera yang menjadi inisiator dari aksi Rabu sore kemarin. Konferensi pers dari kawan-kawan mahasiswa tetap masih menanti keputusan terkait pembatalan serta berharap tindakan represif dari aparat tidak terulang kembali, apalagi sampai tindakan tersebut sampai salah sasaran.
Reporter : Rahmat Hidayat
Editor : Widad Ardina