wartaiainpontianak.com – Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adakan visitasi ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dalam rangka asesmen lapangan APT IAIN Pontianak tahun 2018. Acara ini diselenggarakan di Aula Syekh Abdul Rani Machmud Al-Yamani IAIN Pontianak pukul 08:00 – 17.30, Senin 10 Desember 2018.
Asesmen dihadiri oleh seluruh civitas akademika IAIN Pontianak meliputi organisasi kemahasiswaan (ormawa), alumni, stakeholder, para alumni serta Kementerian Perguruan Tinggi (Kemendikti).
Acara dibuka oleh Rektor IAIN, Dr Syarif MA dan dilanjutkan dengan sesi wawancara yang dilakukan oleh salah satu anggota asesor. Masuk ke sesi wawancara, mahasiswa serta para alumni diarahkan ke ruangan Lembaga Penjamin Mutu (LPM) di gedung rektorat lantai 2.
Dr. Sugeng Listyo dari UIN Malang sebagai asesor melontarkan beberapa pertanyaan kepada para alumni dan ketua ormawa IAIN Pontianak. Sugeng listyo berharap kepada mahasiswa untuk menyampaikan segala pernyataan yang mereka dapat selama kuliah di IAIN Pontianak, terutama dari segi kekurangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi catatan kecil bagi BAN-PT demi kemajuan IAIN Pontianak kedepan.
Selepas sesi wawancara, tim asesor kembali berkumpul di Aula untuk membahas mengenai IAIN lebih jauh hingga menjelang penutupan pada pukul 17.00 WIB.
Tampak semangat dari Rektor hingga bawahannya untuk menunggu penutupan kegiatan ini. Sebelum ditutup secara resmi,
Akhmad Rifai selaku anggota tim asesor dari UIN Sunan Kalijaga mengucap syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Acara asesmen ini sudah selesai dan saya merasa senang sekali,” katanya.
Menurut Dia, sebenarnya asesmen ini tidak sedetail yang semestinya dilakukan. Namun yang paling utama kita harus meperhatikan lingkungan sekitar. “Walaupun ini IAIN, kita harus belajar memperlakukam kampus ini layaknya Universitas Islam Negeri (UIN). Jadi IAIN rasa UIN,” tuturnya.
IAIN ini merupakan perguruan Islam yang semestinya sudah harus menjadi prioritas.
Akhmad rifai berharap IAIN Pontianak dalam lima tahun ke depan sudah merubah statusnya menjadi UIN.
Dr. Syarif MA selaku Rektor IAIN Pontianak memberikan sambutan sekaligus menutup kegiatan asesmen 2018 secara resmi.
Syarif mengatakan bahwa pihak birokrasi kampus pada semester pertama mengutamakan tata kelola secara online. “Setelah rencana semester pertama ini selesai, langkah selanjutnya saya menargetkan 50 kelas untuk pengadaan tv led touchscreen. Namun kita kekurangan dana untuk mewujudkan itu,” ucapnya.
Tak hanya menyampaikan rencana dan proyeksi kedepan saja, Syarif juga menanggapi komentar dari tim asesor mengenai pembangunan di IAIN Pontianak.
Saran yang paling pedas ialah tentang perpustakaan. “Insha Allah tahun 2019 ini kita akan membangun gedung perpustakaan yang nyaman,” ucapnya.
Syarif berharap kedepannya IAIN Pontianak sudah harus menjadi kampus islam yang berbasis digital.
Reporter : Farli Afif
Editor : Imam Maksum