wartaiainpontianak.com – Dalam rangka mendukung program pemerintah mengendalikan dan mencegah penyebaran Covid-19, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak bekerja sama dengan Mabes Polri juga didukung oleh Polda Kalbar menggelar kegiatan Gerakan Vaksinasi Merdeka Serentak yang dilangsungkan pada Rabu, (22/09) di Sport Center IAIN Pontianak.
Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak, Sopiallah menyampaikan total keseluruhan jumlah vaksin dan mengajak mahasiswa serta masyarakat untuk melaksanakan vaksin.
“Pelaksanaan ini menjadi ikhtiar dan niat baik kita bahwa kondisi pandemi ini kita berkolaborasi bersama Mabes Polri dan Polda di Kalimantan Barat, mengajak masyarakat juga mahasiswa untuk melaksanakan vaksinasi melalui Gerakan Vaksinasi Mahasiswa Nasional, dengan 2000 dosis vaksin dari Mabes Polri serta 1000 dosis vaksin dari Polda Kalbar, jadi total keseluruhan yang disediakan 3000,” jelas Sopiallah.
Selain itu, mahasiswa yang telah divaksin juga mendapat bantuan berupa beras yang disediakan oleh pusat dan dikoordinir oleh Polda sekitar 2000 karung paket beras, namun tidak semua mahasiswa mendapat semua paket beras.
“Untuk mahasiswa tentu kita utamakan dulu mereka yang sudah terdaftar karena hitungan itu sekitar 3000 lebih yang sudah terdaftar dan kita berharap ini udah tembus dari 3000 itu luar biasa. Juga ada bantuan dari pusat dan Polda membantu untuk mengkoordinir sekitar 2000 paket beras dan memang nggak mendapatkan semua karena yang disediakan memang segitu,” ungkap Sopiallah.
Sopiallah juga berharap agar pemerintah memberikan kita dukungan untuk bisa melaksanakan perkuliahan secara tatap muka walaupun tidak 100%.
Ia mengungkapkan bahwa dengan gerakan vaksinasi inilah menjadi syarat untuk pelaksanaan perkuliahan secara tatap muka.
“Nantinya mahasiswa ataupun masyarakat Indonesia di 96 titik tadi yang dilaksanakan vaksinasi secara serentak dapat meredam atau penanggulangan ini bisa saja cepat berakhir di Indonesia. Berharap bahwa pemerintah juga memberikan kita dukungan kemudian bisa terlaksananya kegiatan perkuliahan tatap muka walaupun tidak 100%,” tutupnya.
Reporter : Ayu Rahmawati
Editor : Mei Hani Anjani