Pontianak, 28 Maret 2025 – Ratusan massa berkumpul di Tugu Digulis, Pontianak, Kalimantan Barat, dalam aksi damai memperingati Internasional Quds Day 2025. Aksi ini bertujuan untuk menarik simpati masyarakat serta menegaskan kembali sikap Indonesia untuk menolak terhadap penjajahan yang dilakukan Israel ke Palestina, sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.”
Aksi damai ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai simbol nasionalisme dan dukungan terhadap nilai-nilai kemerdekaan. Berbagai orasi dilakukan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, disertai dengan pertunjukan musik bertema Palestina, pembacaan puisi, serta diakhiri dengan doa wahdah (doa yang diucapkan saat terjadi keadaan darurat atau bencana).
Dalam orasi yang disampaikan oleh salah satu orator aksi, menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina juga sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. “Kita memiliki saudara di Palestina yang bertuhan kepada Tuhan yang sama dengan kita. Kita harus memiliki kepedulian yang sama dan menyuarakan kemerdekaan mereka. Segala bentuk kezaliman harus kita tentang,” ujarnya.
Mahdi Bilfaqih, seorang koordinator lapangan kegiatan Internasional Quds Day 2025 Pontianak, menyampaikan betapa kejinya Israel di Palestina, dimana Israel lagi-lagi menipu Palestina dengan menyatakan gencatan senjata, tapi justru Israel kembali melakukan genosida terhadap rakyat-rakyat di Palestina.

“Ada isu baru katanya Israel udah gencatan senjata, itu isu terbarunya. Otomatis dunia senang kan, dengan perdamaian ini katanya udah damai. Tapi ternyata itu semua bohong, Palestina ditipu lagi, udah keempat kalinya Palestina dibohongi. Semua di bunuh, Ini harus kita suarakan mulai dari hari ini sampai kita mati. Sebelum kita menyuarakan ini kalau kita udah mati, kita gak sah sebagai muslim kalau menurut saya.” Ujarnya.
Selain itu, Caesar selaku Ketua Penanggung Jawab Acara di kegiatan Internasional Quds Day 2025 Pontianak, menjelaskan bahwa situasi di Palestina semakin memburuk pasca-gencatan senjata yang tidak dihormati oleh Israel.
“Saat ini Israel kembali melakukan genosida dan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza. Tidak hanya itu, mereka juga bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk memblokade bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Mesir dan Yordania,” ungkapnya.
Harapan dari aksi solidaritas ini, semoga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat, terhadap isu-isu kemanusiaan di dunia. Masyarakat seharusnya lebih terbuka dan sadar, bahwa kezaliman dalam bentuk apapun tidak dapat di toleransi.
“Harapan kami, semakin banyak masyarakat terutama di Kalimantan Barat, semakin tahu apa yang terjadi di dunia Internasional, Terbuka dan sadar bahwa kezaliman dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi. Keadilan adalah fitrah manusia, dan kita harus terus memperjuangkannya,” tutup Caesar.
Aksi Internasional Quds Day 2025 di Pontianak ini menjadi pengingat bahwa perjuangan Palestina adalah isu kemanusiaan global yang memerlukan perhatian dan dukungan dari semua pihak.
Penulis: Mu’thi Ali Raja
Editor: Aghisna