Gas air mata ditembakkan, aksi massa mulai berlarian melindungi diri. Tampak jelas, kebingungan dan kecemasan massa aksi saat melarikan diri. Memikirkan teman yang sudah terpencar, belum lagi kebingungan mencari tempat berlindung, terlebih yang sudah terkena gas air mata. Efek gas air mata yang membuat mata perih hingga sudah tidak bisa lagi untuk berfikir jernih. Berhamburan bagai debu, berserakan berkeping-keping. Mata perih, hati ikut perih.
Foto : Jhihan Rahmadhani / LPM Warta