wartaiainpontianak.com – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan olimpiade matematika (optika) yang berkerjasama dengan Institut Agama Islam Negeri Pontianak. Olimpiade matematika (optika) yang pertama kali di selenggarakan di Kota Pontianak oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini langsung memilih IAIN Pontianak sebagai tuan rumah Olimpiade matematika (optika) khusus nya untuk wilayah Kalimantan Barat, (28/09).
Dari hasil kesepakatan, panitia pusat langsung memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada teman-teman dari HMPS PGMI IAIN Pontianak menjadi panitia kegiatan ini bertepatan di gedung sport center IAIN Pontianak.
Yogi Ridani Ma’ruf selaku ketua panitia dari HMPS PGMI mengatakan Alasan panitia pusat menunjuk HMPS PGMI menjadi panitia untuk kegiatan ini karena setelah di lakukan riset oleh panitia pusat jurusan PGMI itu memiliki pendidikan matematika yang lebih kuat dan aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan lainnya di kampus.
“Di IAIN Pontianak ada 11 regu yang mendaftar, dan itu akan kami saring menjadi 2 regu dalam grand final, ada beberapa kendala juga dalam penyelenggaraan kegiatan ini, yang paling utama ialah mencari peserta yang sangat susah, karena waktu pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengubungi kami pada saat itu sekolah-sekolah di kota Pontianak lagi pada libur,” ujar mahasiswa semester 5 ini.
Berawal dari LCCM (lomba cerdas cermat matematika) yang mulai di adakan khusus nya di wilayah Jakarta Selatan pada tahun 1988 dan hanya tingkat madrasah aliyah yang di lombakan pada saat itu. Pada tahun 2009 LCCM akhirnya mulai bertahap untuk di perluas kegiatannya sampai daerah jabodetabek serta untuk tingkat yang di lombakan sudah melibatkan MI Dan MTS dan sampai sekarang perlombaan ini terus dikembangkan sampai keluar pulau Jawa khususnya kota Pontianak Kalimantan Barat.
Nina Ayu Amaliyah selaku panitia pusat Uin Syarif Hidayatullah menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan Olimpiade Matematika (optika) ini anak-anak jaman sekarang dituntut untuk belajar matematika serta bisa memahami pelajaran matematika dengan baik.
“Olimpiade matematika (optika) ini ada beberapa tahap, untuk tahap 1 dan 2 itu di adakan di wilayah provinsi nya masing-masing. Tahap 1 itu di ambil 10% dari wilayah dan tahap 2 di ambil 10% se-indonesia, yang lolos tahap 2 di bawa ke Uin Syarif Hidayatullah Jakarta untuk di perlombakan lagi di tingkat nasional,” jelasnya.
Dalam perlombaan olimpiade matematika (optika) ini para peserta dibagi peregu yang mana 1 regu terdiri dari 3 orang dan yang akan di pilih dari setiap wilayah untuk di perlombakan ditingkat nasional hanya 1 regu saja.
Reporter: Rahmat Hidayah