Wartaiainpontianak.com — Berawal dari pagi yang cerah di masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), Arniyanti beserta dua rekan lainnya, Ningsih dan Isa, berpikir spontan untuk melakukan gerakan dalam upaya membantu tenaga kesehatan memulihkan keadaan dari pandemi Covid-19. Dengan berpikir bahwa ada cara lain untuk membantu tenaga kesehatan (nakes), maka perlu ada gerakan kemanusiaan yang dilakukan untuk membantu tenaga kesehatan, karena tentunya akan sangat lelah apabila semua persoalan Covid-19 ditangani oleh tenaga kesehatan saja. Maka, mereka bertiga langsung bergegas untuk mengkomunikasikan gerakan spontan tersebut. Mereka bertiga kemudian mengadakan rapat mengenai sistematika jasa, kemudian jasa seperti apa, dan lain sebagainya untuk membantu masyarakat Pontianak yang sedang melakukan isolasi mandiri. (22/07/2021)
“Karena kami bukan tenaga kesehatan, tapi kami ingin sekali membantu nakes dalam meminimalisir persoalan Covid-19 ini yang memang kota Pontianak terutama dengan zona merah, dengan banyak sekali orang-orang yang isolasi mandiri tapi tidak dapat kemana-mana. Ya, kami merasa penting sekali untuk kami yang sehat ini dan terlebih kami anak muda untuk dapat membantu,” jelas Arni.
Di hari pertama (18/07), Arni dan Ning siaga untuk mencari vitamin untuk dibagikan kepada yang isolasi mandiri dan para relawan. Mereka bertiga juga membagi wilayah, untuk Arni di Pontianak Timur dan Ning di Pontianak Kota dan untuk Isa menjadi admin untuk mengkomunikasikan kepada Isa dan Arni siapa saja yang membutuhkan bantuan. Kemudian, esok harinya barulah mencari relawan.
“Setelah postingan kami share, kami juga beritahu kepada teman-teman terdekat yang ingin ikut membantu menjadi relawan, dan hingga saat ini relawan yang ikut membantu kami berjumlah 9 orang dan kembali kami bagi per wilayah terdekat dengan data isoman yang terlapor di kami,” tambah Arni.
Arni dan dua rekannya tidak menyangka bahwa respon teman-teman ketika diajak untuk menjadi relawan sangat baik. Walau memang ada beberapa orang yang tetap beranggapan bahwa gerakan ini terlalu kecil untuk tujuan besar. “Tujuan dari gerakan ini sebenarnya hanya untuk membantu teman-teman yang isolasi mandiri dalam hal membeli kebutuhan pokok dan vitamin, kami juga berpikir bahwa saat ini stigma negatif terhadap penyintas covid masih terjadi di lingkungan kami, dan inginnya kami dari gerakan ini juga dapat membantah stigma tersebut dan menyamakan persepsi kepada masyarakat tentang bagaimana kita bisa saling jaga dan saling bantu dan jangan pernah takut terlalu berlebihan. Maka hari ini, kami sebagai anak muda ingin menunjukkan bahwa anak muda hari ini punya semangat untuk saling membantu,” jelasnya.
Ada pula respon dari lembaga-lembaga yang menaungi mereka bertiga, yaitu Arniyanti dari Gemawan (Lembaga Pengembangan Masyarakat Swadaya dan Mandiri), Ningsih dati SAKA (Suar Asa Khatulistiwa) dan Isa dari SADAP (Satuan Dalam Perbedaan) ikut serta dalam membagikan poster yang dibuat secara online di berbagai media sosial.
“Banyak sekali orang-orang diluar sana mensupport, apresiasinya luar biasa sih,” tambah Arni.
Gerakan ini tidak hanya menerima jasa membelikan kebutuhan pokok bagi teman-teman yang sedang isolasi mandiri, tetapi kami juga mengumpulkan donasi berupa uang untuk dibelikan vitamin dan dibagikan kepada teman-teman yang kurang mampu dalam membeli vitamin. Hingga hari ini, kegiatan ini berfokus bagaiamana menjual jasa dengan motor pribadi seperti berbelanja sayur, kebutuhan pokok lain, obat-obatan dan hal lain yang dipelukan oleh orang-orang yang isolasi mandiri.
Harapan dari gerakan ini untuk menggerakkan masyarakat kepada Indoneaia yang sedang tidak baik-baik saja. Gerakan ini ingin membantu pemerintah dalam penganggulangan Covid-19 hari ini.
“Kami juga saling bercerita pada saat hari pertama pembentukan, bahwa banyak sekali berita di luar sana bagaimana orang yang isolasi mandiri bisa kelaparan, belum lagi stigma negatif untuk penyintas dan lain-lain. Karena ketika mereka keluar, itu lebih membahayakan orang lain. Dan kami tidak ingin itu terjadi. Jadi kita ingin supaya orang-orang membuka mata bahwa penyintas covid ya tidak masalah, dan inginnya tentu menghilangkan stigma negatif terhadap teman-teman penyintas covid,” tegas Arni.
Harapan terakhir, tentu semoga ini akan menjadi gerakan bersama teman-teman sebagai ruang untuk membantu saling mengasihi6 antar sesama manusia. Mari kita saling menjaga dan saling membantu.
Reporter : Feby Kartikasari
Editor : Mei Hani Anjani