wartaiainpontianak.com – Mengenal dunia pers dan idealisme pers mahasiswa. Itulah tema diskusi dan belajar bersama di Lembaga Pers Mahasiswa WARTA Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat.
Proses belajar bersama dilakukan pada Minggu, 14 Oktober 2108, pukul 08.00 WIB hingga selesai di Gedung Rektorat IAIN Pontianak lantai 4. Mereka duduk membentuk lingkaran. Antusias.
Ketua Umum LPM WARTA IAIN Pontianak, Farli Afif, menjelaskan diskusi ini dilakukan guna membuka kekritisan menyoal dunia pers dan idealisme pers mahasiswa di era sekarang.
“Pesertanya adalah seluruh calon wartawan (cawan),” kata Farli Afif, di sela-sela diskusi yang menghadirkan pemateri seorang jurnalis senior dan juga mantan aktivis pers mahasiswa, Aceng Mukaram.
Farli Afif menuturkan, pers tidaklah hanya sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan, tetapi juga menjalankan kontrol sosial. Dalam konteks penegakan keadilan dan kebenaran, menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, supremasi hukum dan hak asasi manusia. Pers juga secara aktif melakukan pengawasan berkaitan dengan kepentingan publik.
“Idealisme adalah harga mati. Komponen dasar dari pers itu sendiri yang berposisi sebagai penuntun arah profesionalitas kewartawanan,” kata Farli Afif.
Farli Afif mengatakan, dan yang terpenting bagi seorang pers adalah kepekaan, kemauan, tanggung Jawab, apa adanya, dan tidak memihak.
“Menjunjung tinggi etika di atas segalanya. Karena wartawan bukan Tuhan. Bukan mahaa tahu segalanya,” tutur Farli Afif.
Ketua panitia belajar bersama, Herman Pelani Sandu, menuturkan ada hal baru apa yang disampaikan oleh pemateri. Hal itu juga menjadi rujukan baru guna membangun kekritisan saat ini.
“Alhamdulillah diksusi tadi bisa berjalan dengan baik,” kata Herman Pelani Sandu, yang hobi desain grafis fotografi dan perfilman itu.
Herman Pelani Sandu menilai, antusias para calon wartawan LPM WARTA Pontianak dengan semangatnya yang menggebu-gebu dan berapi-api.
“Saya sendiri sebagai panitia merasa senang dan semangat tentunya,” tutur Herman Pelani Sandu, mahasiswa asal Subang, Provinsi Jawa Barat.
Herman Pelani Sandu berharap, belajar bersama selanjutnya, seluruh pengurus bisa berkontribusi dan seluruh cawan bisa hadir.
“Tidak sekadar asal-asalan tentunya. Ini pembelajaran bersama bagi kita semua,” kata Herman Pelani Sandu.
Peserta belajar bersama, Fitriani Purbowati, mengaku senang dan bahagia mengikuti proses belajar bersama itu. “Tersusun rapi kegiatannya dari awal sampai selesai. Senang sekali pastinya,” kata Fitriani Purbowati.
Fitriani Purbowati menilai, banyak dapat informasi seputar pers mahasiswa yang selama ini dia tidak tahu.
“Banyak tahu intinya soal pers mahasiswa itu apa. Pers mahasiswa adalah pergerakan kearah yang lebih baik,” tutur Fitriani Purbowati.
Reporter : Herman Pelani Sandu