wartaiainpontianak.com – Rutinitas di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak semakin ramai di bulan Ramadan. Jamaah laki-laki maupun perempuan baik itu mahasiswa maupun pegawai kampus berbondong-bondong menunaikan ibadah. Bulan Ramadan yang erat kaitannya dengan bulan penuh berkah ternyata juga dimanfaatkan dalam hal negatif. Salah satunya tindak pencurian.
Selasa, 28 Mei 2019, selepas Dzuhur terlihat jamaah mengistirahatkan diri di Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak sembari menunggu waktu ashar. Nahas, seorang mahasiswa bernama Sulaiman jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) harus kehilangan gadgetnya.
Mahasiswa semester 4 itu kehilangan gawainya pada pukul 14.00 WIB. “Hilangnya pukul 14:00, karena jam segitu saya dan korban sudah ketiduran. Hp diletakkan di dekat kepala saat tidur,” kata Sholeh, saksi yang sekaligus teman korban.
Saat menyadari gawainya raib, Sulaiman langsung berupaya menyebarkan informasi. menurut penuturan Sholeh, dia membantu korban dengan menyebar informasi kehilangan HP di sosial media. “Agar memudahkan untuk segera menemukan pelaku,” ujarnya.
“Pelaku dengan ciri-ciri berperawakan tua, kurus, mengenakan celana levis, kaos hijau muda lengan panjang, songkok kurung warna hijau,” tulis Sholeh di story salah satu aplikasi pengirim pesan instan.
Korban kehilangan handphone OPPO A37. Sholeh bilang, pelaku mengambil dengan cara yang tidak diduga oleh saksi maupun korban. “Tak disangke, saat itu sulaiman tidur dengan saya dan juga adeknya. Cara ngambilnya juga diluar dugaan , dia ngaji, terus ambil wudhu lalu ngaji lagi,” tuturnya.
Saat ini korban berupaya mencari pelaku lantaran sudah mengetahui ciri-ciri dari pelaku. “Kami masih mencari karena kemungkinan pelaku tidak tahu jika di masjid ada cctv maka dari itu untuk sementara masih menyelidiki dan mengecek di kampus karena kemungkinan besar pelaku masih akan ke kampus karena tidak tau di kampus ada cctv,” tuturnya.
Menurut Sholeh kasus pencurian yang acap kali terjadi harus menjadi pelajaran agar jamaah lebih berhati-hati. “Harus penuh hati-hati ini. Juga merupakan keteledoran dari pribadi yang mengalami. Walaupun di masjid harus tetap waspada, semoga saja dapat dijadikan pelajaran untuk kedepan nya dan berhati-hati terhadap orang yang gerak geriknya mencurigakan,” ucapnya.
Reporter : Syf. Desi Safitri