wartaiainpontianak.com – Senin, 28 Mei 2019, di Gedung KH. Saifuddin Zuhri pukul 07:00 WIB ratusan calon mahasiswa baru berkerumun untuk mengikuti tes UM-PTKIN. Tes tersebut dinamakan UM-PTKIN atau Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri berarti para mahasiswa melaksanakan tes tertulis untuk bisa terdaftar menjadi mahasiswa di IAIN Pontianak.
Mulai pukul 06:00 parkiran di Ma’had Al-Jamiah telah dipadatai mahasiswa baru. Namun tidak seramai tahun lalu yang sangat memadati di seluruh penjuru parkiran kampus IAIN Pontianak. Tepat pukul 07:00 WIB, panitia penyelenggara telah mengimbau peserta untuk masuk ke ruangan terlebih dahulu dan akan dilakukan pendataan berupa absen dan kelengkapan persyaratan peserta ujian.
Ruang-ruang kelas yang digunakan untuk melakukan tes sangat luas karena jarak antara peserta satu dan lainnya sangat berjauhan. Berbeda dengan tahun lalu yang sangat rapat dan jarak antar peserta hanya setapak porslen saja.
Peserta sudah tahu jadwal dan apa saja yang akan dijadikan bahan tes tertulis tersebut lewat kartu tes yang bisa dicetak sendiri oleh peserta. Terdapat pembagian jadwal dalam tes UM-PTKIN ini. Tes pertama selesai pukul 08:00 WIB dan masuk lagi 08:45. Peserta diizinkan keluar untuk istirahat sejenak. Namun ada beberapa panitia dalam ruangan kelas yang tidak mengizinkan untuk keluar dan tetap berada di dalam ruang tes hingga tes selesai.
Menurut salah satu calon mahasiswa baru, Melan Kerinnya mengatakan bahwa inspirasinya berkuliah di IAIN dan memilih jurusan PIAUD adalah agar bisa belajar agama lebih jauh. ” Dan cita-cita dari sana nya memang ingin jadi guru pendidikan Islam anak usia dini,” ujar Melan Kerinnya, calon mahasiswa yang pernah tidak lolos mendaftar jalur SPAN PTKIN itu.
Sementara peserta tes lain, Afatania Sari optimis dan yakin dapat menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Usaha mencari tahu tentang kampus Islam pertama di Kalbar ini telah dilakukan dengan maksimal. Termasuk selalu mengikuti perkembangan situs resmi kampus, hingga bergabung di grup aplikasi berbalas pesan instan mahasiswa baru IAIN Pontianak. “Persiapan yang kami lakukan yaa belajar soal-soal tahun sholat tahajjud. Pada intinya ikhtiar dan tawakal saja,” ujar Afatania.
Di sisi lain, ada Yogi Saputra, peserta tes UM-PTKIN mengatakan dirinya mengetahui informasi tes dari teman yang sama-sama tes jalur UMPTKIN. Peserta ini berasal dari Kabupaten Ketapang. Saat diwawancarai Warta, Yogi mengaku agak kesulitan mengerjakan soal ujian. Dia merasakan hal tersebut lantaran dia adalah lulusan jurusan IPS, namun tes UM-PTKIN lebih mengarah pada soal untuk jurusan IPA.
Namun tekad dan semangat Yogi tidak putus di tengah jalan. Yogi memilih jurusan akuntansi syariah. Jurusan yang ia idam-idamkan. Yogi mengatakan inspirasinya berkuliah di IAIN Pontianak ingin mendidik karakter agama dengan baik dan menekankan agama yang kuat. “Saya ingin belajar akuntansi syariah karena saya ingin tau bagaimana ekonomi dalam Islam yang sah dan tidak berdosa,” ujarnya.
Reporter : Feby Kartikasari