www.wartaiainpontianak.com – Ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas ikut serta dalam aksi ini, mereka berkumpul di Nineteen Untan dan berjalan menuju gedung DPRD provinsi Kalimantan Barat, Senin(30/09).
Di gedung DPRD polisi sudah bersiap siaga didepan gerbang yang ditutup rapat. Mahasiswa mendesak untuk masuk. Menurut sumber yang di dapat, polisi turun dari polda menuju gedung DPRD dari pukul jam 6 pagi untuk berjaga-jaga. Di gerbang sebelah kanan, polisi bergerak maju menjaga gerbang yang memperkirakan pelantikan sampai pukul 11.00 WIB. Karena kedatangan masa dari mahasiswa, pelantikan ditunda dari pukul 09.00 WIB.
“Demokrasi dengan cara elegan,” Ucap salah satu polwan yang tak ingin namanya disebutkan.
Polwan tersebut berpesan, lebih baik demokrasi dengan cara elegan dan datang baik-baik. Meski beberapa kali ingin masuk ke dalam, mahasiswa berhasil ditahan oleh polisi yang berjaga dari dalam. Hingga pada pukul 12.00 WIB, massa yang juga merupakan mahasiswa berhasil masuk ke dalam gedung.
Tidak hanya mahasiswa, dari kalangan pelajar juga ikut serta, dalam menyuarakan suara rakyat. Bagus dari salah satu pelajar tersebut mengungkapkan,
“Kalau dari kami sendiri yang turun sekitar 20 orang dan membuat surat izin sendiri untuk aksi ini,” ujarnya.
Bagus juga mengatakan bahwa tujuan mereka turun karena menuntut pasal-pasal yang menyusahkan masyarakat dan yang tidak masuk akal. Bagus juga berharap Indonesia makmur tanpa koruptor.
Wartaiainpontianak.com juga mewawancari salah satu dari pelajar tersebut namun dia tidak bersedia menyebutkan namanya. Dia mengatakan bahwa mereka turun karena inisiatif sendiri.
“Dari kami sendiri, dan karena juga udah selesai MID. Jadi langsung ke sini,” katanya.
Alasan mereka turun juga karena Undang-undang yang menurutnya aneh. “Yang tentang ayam tuh, yang turun ke kebon di denda 10 juta. Dan tentang KPK juga.” tutupnya.
Reporter: Widad Ardina
Editor: Syarifah Desy
