wartaiainpontianak.com – Aksi bom bunuh diri di Surabaya yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab meninggalkan luka yang mendalam. Peristiwa ini menimbulkan sayatan yang kian menganga. Kedamaian yang selama ini tercipta di negeri tercinta, kembali diuji keharmonisannya oleh kelakukan biadab teroris.
Melalui Siaran Pers, Ketua Aliansi Jurnalisme Independen (AJI) Pontianak, Dian Lestari memberikan pernyataan sikap terkait aksi pengebomam tersebut. Di antara pernyataan sikap sebagaimana yang disebarkan yaitu:
Siaran Pers AJI Pontianak
AJI Pontianak Kutuk Aksi Bom Surabaya
Belum hilang dari ingatan tragedi di Mako Brimob yang dilakukan napi teroris, aksi teror bom kembali mengguncang tanah air. Kali ini menyerang 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi. Selain menimbulkan korban luka-luka, aksi biadab tersebut juga menelan korban jiwa.
Aksi bom di Surabaya telah mengusik rasa aman bangsa Indonesia. Terlebih, dilakukan terhadap umat yang tengah beribadah. Harmoni sosial yang selama ini telah terjalin dengan baik, kembali diuji oleh mereka yang berpikiran sempit dan tidak menginginkan Indonesia damai dan kondusif.
Pernyataan sikap AJI Pontianak :
- Mengutuk keras aksi teroris yang terjadi pada 3 gereja di Surabaya. Tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
- Mengingatkan seluruh lembaga penyiaran, khususnya televisi agar tetap mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran/ P3SPS.
- Mengingatkan seluruh anggota AJI mematuhi Kode Perilaku Anggota AJI, dengan menghindari karya yang mengandung unsur sadisme.
- Mengimbau seluruh jurnalis untuk mengutip informasi dari narasumber yang terpercaya dan institusi yang berwenang.
- Mengajak seluruh jurnalis dapat menjadi perekat sosial antar masyarakat, demi menjaga situasi lebih kondusif.
- Mendukung kepolisian dan semua pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya.
Sumber : Siaran Pers AJI Pontianak
Editor : Imam Maksum