Penulis : Muhar Juliansyah (Mahasiswa)
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) dan Pemuda Pancasila (PP) lewat pernyataan sikapnya yaitu menolak perayaan Cap Go Meh 2019 di Kota Pontianak.
Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan dengan pernyataan sikap beberapa ormas di Pontianak yang menolak dan memberi saran agar Pemerintah Kota Pontianak dan Polresta Pontianak untuk tidak memberi izin terkait pelaksanaan Cap Go Meh pada Februari 2019 mendatang. PFKPM dan PP beralasan agar Kota Pontianak kondusif saat tahun politik yang ditandai pemilihan presiden dan anggota legislatif maupun alasan agar perayaan Cap Go Meh tidak dimanfaatkan oknum politik untuk mencari suara dan lain sebagainya.
https://wartaiainpontianak.com/2018/11/14/peran-jurnalis-dan-masyarakat-dalam-pemberantasan-korupsi/
Dengan mengacu pada Ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, maka saya sendiri menolak pernyataan sikap dari PFKPM dan PP dengan alasan bahwa tradisi Cap Go Meh adalah salah satu budaya dari masyarakat Tionghoa yang harus kita hargai sebagai insan Pancasilais. Cap GO Meh pun sudah menjadi hiburan bagi masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya, dan dinikmati oleh agama dan suku lain juga. Untuk Keamanan pada saat Cap Go Meh berlangsung nanti bisa kita serahkan kepada POLRI dan TNI serta semua masyarakat Pontianak yang sadar akan toleransi.
Memang 2019 adalah tahun politik, tapi hal itu tidak bisa menjadi tolak ukur kita untuk menghentikan atau melarang Cap Go Meh sendiri dengan alasan politik dan sebagainya.
Saya juga ingin memberi penghargaan kepada pemuda pancasila sendiri karena ingin menyuarakan kedamaian di tahun politik (2019). Saya turut mengapresiasi dengan pernyataan PP, tetapi ada baiknya dan menimbang-nimbang dengan bijak bahwa ”DENGAN ALASAN APAPUN,POLITIK TIDAK BISA MENGINTERVENSI TRADISI ATAU KEBUDAYAAN’.
https://wartaiainpontianak.com/2018/11/18/masih-sering-jadi-korban-hoaks/
Adakalanya dalam mencari solusi untuk permasalahan haruslah menyenangkan semua pihak, jangan sampai dari solusi tersebut dapat mendiskriminasikan pihak lain. Pontianak ini plural semua sama dalam kehidupan yang beranekaragam agama, suku, ras dll. Oleh sebab itu marilah kita bersama-sama menjaga keharmonisan, toleransi, persatuan dan kesatuan di tanah khatulistiwa yang kita cintai.
Salam Pancasila
Salam Bhineka Tunggal Ika
Salam kedamaian.
Editor : Imam Maksum