www.wartaiainpontianak.com – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak adakan malam penutupuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bersama warga desa bakau kecil. Sabtu 30 agustus 2019
Masyarakat desa bakau kecil antusias untuk menyaksikan acara penutupan dan perpisahan mahasiswa KKL posko 37 di bakau kecil, dalam acara tersebut mahasiswa KKL mengadakan tampilan yang dapat di saksikan oleh masyarakat di antaranya menari khas mempawah yang di bawakan oleh siswi Mts MUHAMMADIYAH bakau kecil, puisi yang bertemakan “perpisahan” yang di bawakan oleh Siti (siswa mts MUHAMMADIYAH), dan masih banyak lagi.
Faizurrohman selaku ketua kelompok KKL 37 menyampaikan bahwa tanggal 22 juli – 30 agustus 2019 bakau kecil memberikan sejarah untuk mahasiswa KKL “pada tanggal 22 oktober Indonesia mempunyai sejarah yaitu resolusi jihad dan tanggal 22 juli – 30 agustus 2019 desa bakau kecil mempunyai sejarah yaitu mampu membuat mahasiswa KKL kelompok 37 menemukan jati dirinya masing-masingd dan sebenar-benarnya” tuturnya.
Usiawan sebagai ketua dusun (KADUS) mengungkapkan bahwa mahasiswa KKL dari Pontianak telah memberikan kesan kepada desa bakau kecil yaitu kekompakan dan pendidikan “sangat berkesan sekali karna ketika kegiatan 17 agustus mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak dapat kompak untuk melancarkan acara yang telah di adakan oleh panitia dan sangat berkesan lagi mahasiswa KKL setelah sholat maghrib mengadakan ngaji bersama anak-anak kecil yang di ketuai oleh anis watin dan saya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ucapnya.
Achmad sahari selaku SEKDES (Sekretaris Desa) berpesan dalam sambutannya untuk mahasiswa KKL IAIN Pontianak agar selalu menjadi diri sendiri, untuk mempertahankan rasa percaya diri dan selalu menjadi diri yang selalu berbahagia “saya berpesan kepada anak-anak IAIN Pontianak bahwa jangan pernah mengeluh kepada orang lain karna dengan begitu orang lain akan tau kelemahan kita. Ingatlah bahwa kehidupan tidak merencanakan penderitaan untuk kita, maka tegaskan dirimu untuk menjadi pribadi yang berbahagia pastikan bahwa senyum, tawa dan penghormatan kepada sesama dan kehidupan ini akan menjadi lebih besar dari kesedihan dan penderitaan” Tutupnya.
Penulis : Vidya lestari (anggota KKL 37)