wartaiainpontianak.com – Detik-detik menjelang pemilihan presma dan wapresma memang menjadi tantangan bagi anggota Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) IAIN Pontianak. Tantangan terbesar bagi KPRM ini adalah kurangnya mahasiswa yang pendaftaran calon presma dan wapresma.
BACA : Bangku Kosong DEMA dan Keterlambatan Pemirama
Maka dari itu KPRM memperpanjang jadwal pendaftaran. Namun tetap saja calon presma dan wapresma melakukan pendaftaran di penghujung batas waktu yang telah ditentukan.
BACA : Sosialisasi KPUM Kurang Maksimal Berbuntut Aklamasi
KPRM membuka pendaftaran presma dan wapresma mulai 21 hingga 27 Desember 2018. Informasi tersebut disebarkan salah satunya melalui akun resmi instagram @kpumpontianak 21 Desember 2018.
BACA : Asesmen BAN-PT, Rektor Harap IAIN Pontianak Berbasis Digital
“Kemarin kendala kita adalah verifikatornya tidak siap karena terlalu mendadak, jadi kita undur hingga selasa kemarin.” ujar Mukhlas selaku Ketua KPRM IAIN Pontianak.
BACA : Bangku Kosong DEMA dan Keterlambatan Pemirama
Mukhlas mengatakan waktu pendaftaran dan minat mahasiswa memang menjadi tantangan terbesar dalam proses pendataan calon presma dan wapresma tahun 2019. “Minat mahasiswa untuk maju mencalonkan diri menjadi presma minim. Karena tidak mencukupi kuota yang ditetapkan dalam pencalonan presma dan wapresma maka KPRM membuka pendaftaran calon presma dan wapresma sebanyak dua kali untuk memenuhi kuotanya,” kata Mukhlas saat ditemui, Kamis 3 Januari 2018.
BACA : Sosialisasi KPUM Kurang Maksimal Berbuntut Aklamasi
KPRM IAIN Pontianak telah meloloskan dua kandidat calon presma dan wapresam. Yakni pasangan nomor urut satu Kahirussalam- Astri, dan pasangan nomor urut dua, Khairul Tamam- Badrus Saleh.
BACA : Asesmen BAN-PT, Rektor Harap IAIN Pontianak Berbasis Digital
Menurut Mukhlas kedua pasangan tersebut memiliki antusiasme yang kuat untuk menghidupkan demokrasi di kampus. “Bahkan mereka selalu menanyakan perihal debat dan kampanye. Mereka ini maunya cepat karena sudah banyak pengunduran acara yang telah ditetapkan KPRM,” ujar Mukhlas menjelaskan.
BACA : Bangku Kosong DEMA dan Keterlambatan Pemirama
Namun di sisi lain, kata Mukhlas, antusiasme mahasiswa dalam keterlibatan partisipatif mengawal proses pemirama dirasa masih kurang. “Dikarenakan banyak yang libur dan ini merupakan suatu kendala dalam kampanye presma dan wapresma,” katanya.
Khairussalam, Calon Presma nomor urut satu mengatakan pendaftaran administrasi dia lakukan jelang waktu pendaftaran ditutup. “Saya melakukan pendaftaran pada masa perpanjangan pendaftaran yang dilakukan oleh KPRM. Bahkan jelang pendaftaran ditutup pukul 16:00,” kata Khairussalam.
Walaupun sudah dua kali pendaftaran yang dibuka oleh KPRM untuk mencukupi kuota calon presma dan wapresma tetap saja masih ada yang mendaftarkan dirinya tidak sesuai dengan jadwal pendaftaran yang telah ditetaplam KPRM.
Masalah waktu dan keinginan mahasiswa untuk mendaftarkan dirinya adalah kendala utama yang dirasakan oleh KPRM. Kendala seperti ini akan mengakibatkan pada proses yang seharusnya diselesaikan dengan waktu yang ditetapkan KPRM malah mengalami pengunduran waktu yang tidak terduga.
Dalam proses pendaftaran hingga terpilih, Khairussalam mengatakan bahwa selama pendafataran pihaknya tidak mendapati kendala yang cukup berarti.
Reporter : Feby Kartikasari
Editor : Imam Maksum