wartaiainpontianak.com – Sebanyak 64 mahasiswa yang tergabung dalam Forum mahasiswa Bidikmisi (Formadiksi) IAIN Pontianak mengadakan tour ke Institut Agama Islam Sultan (IAIS) Muhammad Saifudin Sambas. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu, 14 hingga 15 April 2018.
Ketua Panitia Tour Formadiksi, Anang Bustami mengatakan tujuan dari kegiatan tour adalah untuk menyambung tali silaturahmi dengan mahasiswa Sambas. “Tujuan tersebut tidak lain tidak bukan sama seperti tema yang kita usung, yaitu sebagai penyambung silaturahmi,” kata Anang Bustami.
Anang menambahkan, selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan dari ayat ke 13 dalam Surah Al-Hujurat. ” Yakni kite diperintah untuk saling mengenal satu dengan yg lain walau berbeda daerah dan suku. Selain itu untuk menambah wawasan pengetahuan daerah dan wilayah yg ada di Kalimantan Barat,” ucap Anang Bustami mahasiswa jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) semester enam itu.
Anang menjelaskan bahwa maksud dari tema yang diangkat ialah untuk mengingatkan kembali bahwa ilmu pengetahuan tak selamanya didapat di bangku kuliah. Kata Anang, dengan bersilaturahmi pun mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan. “Serta untuk melatih para peserta untuk menulis tentang pengalaman agar bisa menjadi kenangan dan wawasan umum,” tutur Anang Bustami.
Anang memandang kegiatan yang dilakukan oleh pihaknya ini mempunyai nilai positif. Selaku mahasiswa berlatar belakang agama sudah semestinya kegiatan ini memberikan kesan yang baik. “Kita diajarkan untuk saling bekerja sama, saling kenal satu dengan yg lain dan tentunya menguatkan ukhwah islamiyah,” tambah Anang Bustami.
https://wartaiainpontianak.com/2018/04/15/genbi-kalbar-menyongsong-generasi-muda-kreatif/
Dia berharap semoga dengan kunjungan itu mahasiswa di IAIS Sambas dan IAIN Pontianak dapat merasakan betapa indahnya persaudaraan dan persahabatan ketika dijalin dgn cara bersilaturahmi.”
“Dan ingatlah, kita tidak berjalan sendiri, kita masih banyak saudara-saudara yg mendukung pergerakan kita. Hilangkan perasaan merasa terbelakang atau dipandang sebelah mata, karena kita punya saudara,” harap Anang Bustami.
Reporter : Imam Maksum
Editor : Sulistyo