wartaiainpontianak.com – Prodi Hukum Ekonomi Syariah dalam agenda Islamic Law Competition (ILC) mengadakan sosialisasi bersama Bawaslu pada Rabu, 10 April 2019 di Aula Syeikh Abdul Rani IAIN Pontianak. Bawaslu mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa karena mahasiswa sebagai insan yang melahirkan reformasi.
Pada kesempatan itu Bawaslu lebih khusus lagi harus mengetahui seluk beluk dan antitesis dari penyelenggaraan pemilu. “Sehingga mahasiswa mampu mengenal pemilihan umum secara luber dan jurdil,” ucap moderator Ulil Azmi, Rabu 10 April 2019.
Pemahaman mahasiswa terhadap pemilu sangat penting karena mahasiswa adalah agent of change. Tidak hanya itu mahasiswa adalah pendobrak reformasi bangsa. Oleh karena itu mahasiswa harus paham dan menjadi pemilih yang cerdas.
Menurut Azmi kertas lima warna yang akan hadir pada pemilu saat ini sangatlah ruwet. Karena menurut dia, hari ini Indonesia adalah negara yang menyelenggarakan pemilu paling sulit di dunia. “Sebab putusan MK yang mengharuskan kita untuk melakukan pemilihan serentak yang berbeda dengan tahun 2014 sebelumnya, jadi hal ini akan menjadi suatu keribetan yang luar biasa pada saat hari pencoblosan nantinya,”tutur Ulil Azmi.
Faisal, pembicara dalam sosialisasi tersebut mengatakan salah satu cara yang benar dalam mengenali paslon presiden maupun caleg harus mendengarkan visi misi mereka. Selain itu, penting untuk para calon harus lebih mendengarkan rakyat. “Jangan hanya mau didengar dan juga harus mendengarkan keinginan rakyat sebagai bentuk kedaulatan, bukan hanya ingin didengar dalam artian selalu ingin kampanye sana sini sedangkan tidak pernah kampanye langsung,” katanya.
Terkait mahasiswa yang notabenenya pemilih pemula mayoritas dari 40% dari 192 juta. Pemilih pemula memiliki hak suara sebanyak 90 juta, dari 90 juta ini harus digenjot habis habisan sehingga kedaulatan milenial sebagai tunas bangsa harus tetap berlanjut. “Maka dari itu pentingnya mensosialisasikan pada pemilih pemula sehingga pemilih pemula dapat bertanggung jawab terhadap negaranya dan tidak boleh golput,” ujarnya.
Reporter : Iin Julia Sari