wartaiainpontianak.com Kasus kecurian helm di wilayah IAIN Pontianak semakin marak terjadi. Kejadian pencurian helm diawali dengan cerita mahasiswi selepas perkuliahan pada (04/07). Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam kehilangan helmnya, padahal helm tersebut ia bawa masuk kedalam gedung FUAD (Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah) dan di simpan di tempat biasanya dimana mahasiswa FUAD menyimpan helm, yaitu di dekat pintu masuk dan tangga pertama di Gedung FUAD. Tak terlintas dalam benaknya bahwa helmnya akan hilang karena menurutnya tempat tersebut adalah tempat yang aman.
Korban sempat mencari di sekitar tempat ia menyimpan helm tapi tetap tak terlihat tanda-tanda keberadaan helm tersebut. dalam pencariannya Korban sempat bertemu dengan Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam M. Habibie S.sos, lalu melaporkan terkait kehilangannya
“Tadi saya menyimpan helm di sini pak tapi sekarang saya cari-cari tidak ada, apa di bawah sini emang tidak ada cctvnya ya pak?” tanya korban.
M. Habibie sejenak juga ikut membantu pencarian helm tersebut dan menyatakan bahwa untuk sekarang ini belum ada cctv yang terpasang.
“Untuk pemasangan CCTV kita ini masih dalam proses dan akan kita usahakan secepatnya” ujar Habibie.
Tim Warta IAIN Pontianak turut membantu mencari helm tersebut dan mendampingi korban yang menangis tersedu-sedu.
Disamping itu, melalui grup whats up Komunikasi Penyiaran Islam M. Habibie, S.sos, turut menghimbau mahasiswanya agar selalu berhati-hati dalam menyimpan barang berharganya.
“Ada yang kehilangan helm lagi yang disimpan di lantai Dasar tower c dekat tangga naik. Harap mengamankan helm masing-masing” tulis Habibie dalam grup tersebut.
Kejadian ini terkesan sepele namun sebenarnya hal semacam ini bisa menjadi sebuah catatan yang buruk terlebih lagi bagi Mahasiswa baru IAIN Pontianak. Dengan maraknya kasus kecurian helm di wilayah kampus tentu menjadi tanda tanya besar apakah tidak ada usaha yang lebih dari pihak kampus untuk memberikan rasa aman kepada mahasiswanya?
melansir dari story akun Instagram Sahabat Iain Pontianak, salah satu mahasiswa PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) semester empat juga mengalami kejadian yang serupa.
“Jujur saya sangat mengeluh, Helm saya udah dua kali hilang di tempat penyimpanan Helm di lantai satu gedung FTIK, semester tiga Helm bogo saya yang masih baru hilang dan pada hari ini helm GM saya juga Hilang” ujar Mahasiswi tersebut.
seperti halnya dua korban sebelumnya Ferry firmansyah Mahasiswa FUAD juga menyampaikan keresahannya, bahkan dalam sebulan ia sudah dua kali kehilangan helm.
“Selasa, 7 Juni 2022 helm GM saye hilang diparkiran Fuad baru gak beli sebulan. saye maklumilah, Mungkin malingnya lagi butuh duit. Nah belum sampai sebulan. Kamis, 30 Juni 2022 kemarin helm saye hilang lagi GM hitam. Diparkiran Futsal. Baru ditinggalkan 30 menit naek ke lapangan futsal pas turun hilang dah. Kite nak lapor ke Satpam pun percuma kite yang disalahkan gak. Kalau maling tu ketangkap tadak gak Ade helm hilang. Sumpah dah dua kali belum sampai sebulan helm tu.” tutup Ferry.
Tentunya pihak kampus tidak harus menunggu terjadi aksi kriminal yang lebih besar untuk memasang CCTV dan memperketat keamanan kampus. Dengan terpasangnya CCTV di area kampus sudah tentu dapat menciptakan rasa was-was pada oknum yang ingin melakukan aksi kriminal dan menciptakan rasa aman pada diri Mahasiswa serta meringankan tugas satuan pengamanan kampus yang tentu saja akan kewalahan jika harus mengawasi secara manual. Terlepas dari pelaku pencurian yang merupakan oknum Mahasiswa IAIN Pontianak ataupun dari luar Kampus, yang jelas pihak kampus tidak boleh memandang remeh hal ini karena dengan maraknya kasus ini sudah pasti akan mencemari citra kampus IAIN Pontianak sebagai kampus yang Islami yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
Penulis: Rifqi Alfurqon
Editor: Tim Redaksi