wartaiainpontianak.com – Lingkar Belajar (LB) Gemawan Pontianak menyelenggarakan kegiatan One Day One Voice (ODOV) dengan bertemakan “Merawat Ruang Aman, Merajut Cerita Untuk Kita Lebih Kuat” yang di adakan pada hari Sabtu (10/12/22) di Kantor Gemawan, Jalan Ujung Pandang 1, No. 89.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yaitu Gender Equality Camp yang di laksanakan dalam rangka Internasional Women’s Day pada maret yang di adakan oleh Lingkar Belajar (LB) Gemawan dan didukung oleh FAMM Indonesia.
Sri Haryanti selaku fasilitator dalam kegiatan ini mengatakan dalam rangka 16 HAKTP, mereka melanjutkan kegiatan yang sebelumnya
“Maka pada rangkaian One Day One Voice (ODOV) dalam rangka 16 HAKTP, kami bersama GAPEKA melanjutkan kegiatan yang sebelumnya dengan pendalaman materi SOGIESC, body mapping, dan tentunya ruang aman yang kami kemas dengan tajuk SANS (Santai dan Aman Ngobrolin SOGIESC) bertema “Merawat Ruang Aman, Merajut Cerita Untuk Kita Lebih Kuat”, ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan kegiatan ini diadakan untuk refleksi terkait penting adanya ruang aman.
“Kegiatan ini juga berangkat dari refleksi terkait penting adanya pemahaman dan ruang aman untuk saling menghargai, mendukung, dan menguatkan”, jelasnya.
Dari kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pemahaman yang sama dan mengembangkan kapasitas anak muda dalam isu kesetaraan gender juga melanjutkan perjuangan gerakan isu kesetaraan gender oleh orang muda di Kalimantan Barat.
“Memperkuat strategi gerakan isu kesetaraan gender, mampu membuka ruang diskusi yang terbuka dan aman, memperkuat pemahaman mengenai Sexual Orientation, Gender Identity, Expression, Sex Characteristic (SOGIESC), memperluas gerakan”, tegas Sri Haryanti.
Ilham salah satu dari 14 peserta dari kegiatan One Day One Voice ( ODOV ) ini mengatakan merasa senang mengikuti kegiatan ini.
“Saya merasa senang karena dapat belajar terkait gender “, ungkapnya.
Dari kegiatan ini, ia juga berharap semoga pemahaman terkait isu gender ini menyebar luas di berbagai kalangan.
“Paling tidak terkait perbedaan antara jenis kelamin dan gender, yang mana hal tersebut sering menjadi akar dari berbagai diskriminasi dan stigma terkait gender dan peran gender dalam berbagai aspek kehidupan”, tutup Ilham.
Penulis : Hilma
- Editor : Ipul