wartaiainpontianak.com – Kampanye anti korupsi lewat media film yang diprogram Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berlanjut. Setelah melewati tahap penyeleksian, dan penganugerahan kepada film terpilih, kini KPK mengadakan screening.
Salah satunya, screening film Anti Coruption Film Festival (ACFFest) 2018 di Canopy Center , Jalan Purnama 2, Pontianak , Rabu 12 Desember 2018. Ada empat film yang ditampilkan, yakni, film berjudul Jimpitan, Sekeping Tanggung Jawab, Kurang 2 Ons, dan Subur itu Jujur.
Tidak hanya sekadar menonton, namun ada sesi talkshow bersama produser dan sutradara. Pada kesempatan tersebut, Fitto, sutradara film Sekeping Tanggung Jawab, dan Pawadi Jihad, produser film Kurang 2 Ons menjadi narasumber.
Kegiatan screening dan talkshow berjalan interaktif. Beberapa peserta yang rata-rata merupakan mahasiswa antusias mengenai film garapan terbaik generasi muda Indonesia itu.
Fitto mengatakan bahwa dia sengaja menggarap ide film yang memuat animasi. “Karena animasi itu sebenarnya membantu yang tidak mungkin,” kata Fitto.
Alumnus Institut Kesenian Jakarta itu merupakan sutradara sekaligus editor film ke enamnya tersebut. “Walaupun banyak yang mengatakan cerita Sekeping Tanggung Jawab sulit diterima, ya memang begitulah genre komedi, ” ucap Fitto.
Sementara film Kurang 2 Ons yang disutradarai Haris Supiandi diwakili Pawadi Jihad sebagai produser dalam sesi talkshow. Film tersebut menjadi kebanggaan dunia perfilman Kalbar karena masuk jajaran film terbaik yang dipilih KPK.
Kurang 2 Ons yang mengambil setting Pasar Flamboyan Pontianak dinilai sangat dekat dengan prilaku tindak korupsi. Film tersebut menceritakan bagaimana kecurangan oknum pedagang sayur pada pembeli. Kemudian tanpa disadari, Dimas, anak pedagang itu pun turut melakukan kecurangan yang sama lantaran tiap hari menengok orang tuanya menimbang dagangan.
Pawadi Jihad menuturkan bagaimana sutradara dan tim menyuarakan keresahan melihat tindak korupsi melalui sebuah film. ” Ini berangkat dari pengalaman kami, kami pernah menyaksikan hal hal tersebut di dunia nyata,” tutur Sutradara Selow Jak Boy itu.
Wujud-wujud realistis tindak korupsi memang sudah menjadi rahasia umum. Seperti film Kurang 2 Ons garapan Gertak Film, yang disadari bahwa cerita tersebut menggambarkan realitas yang terjadi di beberapa pasar.
Ada tujuh film yang dipilih KPK untuk mendapat penganugerahaan. Menurut pihak KPK, film-film tersebut terpilih dari 378 proposal film yang masuk ke KPK. Kami menyeleksi bersama Jujur Prananto , Kamila Andini, sebagai juri. Penyeleksian menimbang kekuatan cerita, CV kru produksi film tersebut.
Dunia perfilman Indonesia kian membanggakan, sebab rata-rata peserta adalah anak muda, kata perwakilan KPK yang menyelenggarakan screening dan talkshow ACFfest 2018.
Reporter : Imam Maksum
Editor : Redaksi