IAIN Pontianak www.wartaiainpontianak.com – Jurusan Ekonomi Islam (EI) mengadakan stadium general yang diadakan di Aula Masjid Syeikh Abdul Rani Mahmud Al-Yamani dengan tema dialog sunah dan syiah memahami perbedaan merajut persatuan, Sabtu (06/01).
Kegiatan ini merupakan tugas mata kuliah dan inisiatif dari dosen ilmu kalam, seperti yang di katakan Fathan Munib M.A selaku kepala jurusan Ekonomi Islam” kegiatan ini merupakan inisiatif dosen yang bersangkutan, beliau ingin, dari syiah khususnya ada narasumber yang refresentatif dari syiah untuk menjelaskan syiah itu seperti apa”. Ungkapnya.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Muhammad Rafiudin, mahasiswa Ekonomi Syariah semester satu selaku ketua panitia, “Kegiatan ini merupakan tugas mata kuliah ilmu kalam, kamek itu kan belajar banyak aliran tu sampai aliran syiah. Pas di aliran yang terahir kamek punya inisiatif pengen mendatangkan orang syiah asli”. Ucapnya.
Fathan juga menambahkan,” kegiatan ini tidak ada dananya mahasiswa yang iuran lima ribu per-tahun untuk konsumsi dan segala macamnya, dan ini baru terjadi di ekonomi islam”. Tambahnya
Rafiudin juga mengungkap dana kagiatan ini dari inisiatif mahasiswa. “awalnya bahwa kamek tu nyumbang setiap orang lima ribu, kaya pamflet itu dibiayai oleh jurusan. Kaya pemateri kamek terus terang bahwa kamek ni ndak punya biaya, apakah ustadz bersedia hadir ke acara kami, kalo antum bersedia maka kami apresiasi. Dari transportasi dan uang saku kami tidak ada ngasih uang saku”. Jelasnya.
Kepala jurusan Ekonomi Islam berharap di tengah berkembangnya gerakan radikal, metode seperti ini mudah mudahan dapat meenjadi ajang mahasiswa untuk terbiasa berdialok, dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan perbedaan bukan dengan kekerasan, tapi dengan dialog. “karena Nabi juga mengajarkan untuk tabayun agar kita dapat mengerti memahami arti perbedaan dan hari ini saya melihat di depan mata saya, memang ada perbedaan yang bisa di jelaskkan oleh berbagai pihak, ada perbedan yang bukan masalah usul tapi di luar di kembangkan bahwa syiah ini masalah akidah. Sehingga kita berharap mahasiswa juga paham bahwa kita berada di arena politik yang tidak sehat dalam rangka memeecah belah umat,” tutupnya.
Reporter : Sulistio