wartaiainpontianak.com – Agenda Bakti Sosial yang diselenggarakan oleh Organisasi Kepemudaan diberikan apresiasi dari semua kalangan. Selain melihat langsung wajah perbatasan Aruk Kalbar Malaysia, juga mengajak bersama-sama menjaga perbatasan dan bersinergi kolaborasi bersama dalam agenda-agenda perbatasan. Dengan begitu belakangan ini beranda terdepan Indonesia ini yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat yaitu di Aruk, Kabupaten Sambas akan membawa perkembangan yang signifikan baik dari wisatawan maupun ekonomi kerakyatan. Agenda ini diadakan 16-17 Agustus 2019.
Rival Aqma Rianda, Ketua GMNI Pontianak “Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia Ke – 74 Tahun di Aruk, di perbatasan Malaysia Kabupaten Sambas adalah untuk membuka kembali sebuah memori koletif perjalanan dinamika kebangsaan kita. Hari ini kita rayakan di perbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu malaysia sebagai beranda ruang tamu Republik Indonesia. Tentu ini jati dirinya Bangsa Indonesia terhadap negara-negara yang diperbatasan dengan negara tetangga harus kita maknai sebagai upaya refleksi historis dan meneguhkan kembali semangat nasionalisme, spirit kebangsaan, dan jiwa patriotisme agar lebih cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya Kalimantan Barat sebagai barometer keberagaman etnis, suku & agama,”
Pemerintah serta masyarakat Desa Aruk Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas memberikan respon yang baik dan sangat mengapresiasi kegiatan bakti sosial ini.
“Kegiatan Bhakti sosial perbatasan ini baru pertama kali di laksanakan oleh organisasi kepemudaan dengan harapan dari hasil kegiatan ini bisa memberikan kontribusi dan rekomendasi untuk kemajuan di daerah perbatasan” jelas Suharman Ketua DPD IMM KALBAR.
Sementara menurut Kaleb elevensi, Korwil XIV PP GMKI perbatasan merupakan beranda dan halaman terdepan, wajah Indonesia di mata negara tetangga.
“Sudah selayaknya disini mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, masyarakat di perbatasan juga tidak perlu minder lagi dengan status kawasan perbatasan, tetapi harusnya bangga,” tuturnya.
Imran Ramadhan Ketua PW KAMMI Kalbar menambahkan, perlunya Aruk dijadikan pusat ekspor impor untuk kesejahteraan masyarakat.
“Hari ini kita perlu mengapresiasi kerja pemerintah dlm membangun infrastruktur di perbatasan ini, kedepan kita berharap perbatasan Aruk ini bisa menjadi pusat ekspor hasil bumi, laut maupun kerajinan masyarakat sambas khususnya dan kalbar pada umumnya untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat,”
Untuk dapat menghadirkan kebijakan dan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat perbatasan, Pemerintah melalui BNPP seharusnya melibatkan masyarakat secara aktif dalam perumusan dan pengambilan keputusan, sehingga kebijakan tidak terjebak pada keinginan pemerintah saja, tetapi juga mengakomodir keinginan masyarakat.
“Perlu dijajaki pula potensi pengembangan kerjasama pengelolaan perbatasan dengan negara tetangga yang selama ini masih berfokus pada aspek keamanan, dilebarkan ke aspek kesejahteraan dan sosial-budaya. Dengan demikian, kepentingan keamanan, kesejahteraan, dan sosial-budaya wilayah perbatasan akan dapat dipenuhi secara bersama.” kata Jhon Miranda, selaku Ketua HIKMAHBUDHI Pontianak.
Penulis : Rival Aqma Rinanda