Sabtu, September 23, 2023
BerandaBeritaDarurat Literasi, Gaga : "Daya baca mahasiswa memprihatinkan"

Darurat Literasi, Gaga : “Daya baca mahasiswa memprihatinkan”

Gaga, Paula, Lutfhi (Jurnalis LPM Warta) bersama Najwa Shihab dalam kegiatan Kumpul Komunitas Narasi (KKN).

Tingkat keterbacaan buku di Indonesia masih sangat rendah akibat minat baca yang minim.

Hal ini membuat para penulis dan pengarang buku menyiasati untuk menghadirkan buku yang menarik yang dapat menjadi penggugah pembaca. Salah satunya dengan menghadirkan bacaan yang ringan berfokus pada tema inspiratif dan motivasi terkait kehidupan sehari-hari.

Menurut hasil studi Programme for Internasional student assessment (PISA) yang dilansir oleh kompas.id terkait literasi siswa di Indonesia pada tahun 2018 sangat rendah, dengan rata rata kemampuan membaca berada pada level satu atau dibawah kompetensi minimum. Pringkat scor PISA terhadap pelajar Indonesia adalah pada posisi ke 74 dari 79 negara. Kompentensi ini hanya mampu dalam level memahami informasi dari teks tunggal, sangat sulit memahami informasi dari banyak teks.

Bagaimana dengan tingkat yang lebih tinggi mahasiwa misalnya, sebagai generasi yang melek secara akademis sudah sewajarnya hari-hari berkutat dengan buku, hal ini dipaparkan oleh mahasiswa IAIN Pontinak semester lima prodi komunikasi Gagah ghahisan, kekrisisan para mahasiswa dalam membaca sangat memprihatinkan, apalagi di era digital sekarang yang hanya mengambil ringkasnya saja tanpa ada konfirmasi kebenarannya, “banyak anak mude yang bace artikel tapi ndak memastikan kebenarannye, untok bace buku mungkin sekarang udah jarang paling sekitar tige puluh persenlah dari seratus mahasiswa” pungkas gaga saat ditemui di Kampus IAIN Pontianak, Kalbar Selasa (18 /07/2023). Mahasiswa berambut gondrong itu menambahkan walaupun Kalimantan barat memiliki pringkat indeks nomor 2 seluruh Indonesia setelah Yogyakarta tetang perkembangan literasi digital namun perlu dilakukan pembenah yang konstruktif.

“berdasarkan hasil survei Kominfo 2023 kalbar menduduki peringkat ke 2 dalam literasi digital hal ini memang positif, cuman kite perlu lihat bahasan yang di baca dan penyebarannye di seluruh pelosok daerah dikalbar”,. Pungkas gagaD

Dosen Asia University, Owin Jamasy Jamaluddin, mengungkapkan, tingkat membaca buku di Indonesia masih sangat rendah.

Beberapa survei di dunia menunjukan, tingkat literasi di Indonesia menempati posisi ke-10 terbawah dibandingkan dengan negara-negara lain. Menurut dia, hal ini terjadi karena informasi lebih mudah diakses melalui internet yang tersedia di gawai-gawai mutakhir dibandingkan dengan buku.

Padahal, buku menawarkan pemahaman yang lebih komprehensif dan menambah wawasan yang lebih luas dibandingkan informasi di internet yang bisa saja tidak benar.

Penulis : Al

Editor : Zikri

Redaksi WARTA
Redaksi WARTAhttp://www.wartaiainpontianak.com
wartaiainpontianak.com merupakan media daring (online) yang dikelola oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM ) WARTA, yang merupakan salah satu bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Alamat redaksi wartaiainpontianak.com berada di Jalan Letnan Jenderal Soeprapto No. 19, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat atau komplek kampus IAIN Pontianak Gedung Sport Center Bagian Barat. Iklan dan redaksi E-mail: lpmwarta1@gmail.com
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments