www.wartaiainpontianak.com – Klub Quran IAIN Pontianak menyelenggarakan Musabaqah Tilawahtil Quran untuk mahasiswa se-IAIN Pontianak. Agenda ini dilaksanakan dari tanggal 3-5 oktober 2019 di Aula Syekh Abdul Rani IAIN Pontianak. Dengan mengusung tema membangun generasi qurani di era digital.
Ide untuk melaksanakan MTQ (Musabaqah Tilawahtil Quran) merupakan gagasan yang timbul, karena majelis klub quran ini vakum selama 2 tahun, seperti yang disampaikan oleh gusti maulana selaku ketua panitia MTQ ini saat diwawancarai.
“Jadi upaya atau usaha dalam meningkatkan kembali mahasiswa yang bisa dikatakan tidur dengan adanya acara ini untuk membangunkan mereka dari tidurnya, agar mereka memikirkan kembali tentang penting nya Al Quran dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Gusti.
Agenda ini diadakan hanya untuk mahasiswa dan mahasiswi khususnya yang berada di IAIN Pontianak.
“Diadakan tingkat mahasiswa se-IAIN Pontianak saja tahun depan baru kami mengundang dari Universitas luar, namun untuk tahun ini hanya cukup mahasiswa IAIN saja,”
Tujuan dari MTQ ini sendiri tidak lain dan tidak bukan yg menjadi tujuan pertama yaitu meningkatkan kembali atau mengaktifkan kembali Klub Quran.
“Juga memperkenalkan jika di IAIN ini ada Klub Quran, berfungsi memberikan pencerahan kepada mahasiswa tentang bagaimana peran Al Quran dalam kehidupan sehari-hari contoh kecilnya dalam membaca misalnya. Ini salah satu cara kami meningkatkan mahasiswa yang benar-benar butuh untuk pencerahan Al Quran,” tuturnya.
Pemenang lomba akan diberikan hadiah seperti lomba biasanya,seperti piala, uang binaan,sertifikat, dan piagam.
“Kami selaku penyelenggara memilah bagaimana bobot mahasiswa yang ad di IAIN kami akan mengetahui sejauh mana kualitas Al Quran dalam diri mahasiswa jadi kita tidak perlu mengundang mahasiswa lain, kita akan menyaring yang mana yang terbaik. Jika punya event besar kita tidak perlu mengundang orag luar karena di IAIN sudah ada,”
Dengan adanya agenda ini diharapkan dapat meningkatkan dan memaksimalkan kualitas mahasiswa IAIN Pontianak.
“Harapan saya selaku ketua panitia semoga mahasiswa dapat menjadi agen of change,jika balik ke kmpung sudah punya ilmu tentang Al Quran dia bisa digunakan oleh masyarakat.” tutup Gusti.
Reporter: Syarifah Desy Safitri