wartaiainpontianak.com – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Ekonomi Islam (HES), Fakultas Syariah (Fasya) mengadakan acara pembukaan kegiatan Islamic Law Competition (ILC) di Aula Syeikh Abdul Rani al-Yamani, Senin, 8 April 2019. Islamic Law Competition (ILC) sendiri merupakan ILC ke-2 setelah terjadi pemekaran fakultas dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) menjadi Fakultas Syariah (FASYA) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
ILC pada tahun ini mengusung tema “Peran Pemuda Mengawal Eksistensi Pancasila dalam Menghadapi Turbulensi Demokrasi Ekeltorat”. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari mulai 8 April 2019 hingga 13 April 2019. Kegiatan ini akan diisi dengan beberapa seminar serta berbagai macam lomba.
Di antaranya seminar dari Bawaslu, Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, dan Millenial Creative. Sementara lomba yang akan diadakan meliputi pemilihan Duta HES, Debat, Futsal, Pidato, dan Solo Singer.
DEMA Fakultas Syariah (FASYA) Zainal Bahri menuturkan bahwa ILC merupakan salah satu ajang untuk menarik orang luar agar ingin bergabung dengan FASYA. Membangun relasi serta meningkatkan peminat untuk bergabung bersama FASYA. “Islamic Law Competition ini merupakan ajang kita untuk menarik peminat agar ingin bergabung bersama FASYA, membangun relasi serta meningkatkan peminat,” ujar Zainal Bahri.
Namun menurut Zainal Bahri, ILC masih belum bisa tersosialisasikan dengan baik, masih banyak mahasiswa yang belum tahu adanya kegiatan ILC. Dalam kata lain hanya peserta dan panitia saja yang mengetahui ILC. “Para mahasiswa IAIN Pontianak sendiri bahkan tidak mengetahui akan hal ini,” tutur Zainal Bahri pada saat menyampaikan kata sambutan.
Ketua Panitia, Tiara Giovani Rahman menuturkan setelah terjadi pemekaran , FASYA sendiri hanya memiliki 2 program studi yaitu Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga Islam. Hal ini menunjukkan bahwa FASYA masih minim akan jumlah mahasiswa sehingga dengan diadakannya ILC ini diharapkan terjadi peningkatan jumlah mahasiswa di FASYA. “Dengan cara mengadakan lomba yang pesertanya siswa SMA dan umum. Bahkan ada juga peserta yang berasal dari luar Pontianak yang ikut mendaftar,” tutur Tiara.
Menurut Tiara, tujuan lain diadakannya ILC pun meningkatkan kemampuan dan pemahaman peserta dan mahasiswa secara umum tentang masalah-masalah hukum Islam.
Mahasiswa fakultas Syariah, Khairunnisa Putri, mahasiswi program studi Hukum Keluarga Islam, mengaku antusias dengan kegiatan ILC. Menurut dia dapat mepererat hubungan dengan mahasiswa program studi Hukum Ekonomi Islam.
Dekan FASYA, M. Hasan, S.Ag. M.Ag. mengatakan ILC diharapkan menjadi tempat dalam ajang debat dan diskusi. “Di sinilah tempat untuk berdebat dan berdiskusi mengenai permasahan hukum,” ujar Hasan saat memberikan sambutan. Dengan harapan topik-topik debat dan tema pidato berkenaan dengan hukum Islam dan ajang ini bisa mempromosikan FASYA ke dunia luar.
“Saya juga ingin kalian (mahasiswa) merupakan calon Sarjana Hukum bisa tegas dalam menjalankan profesinya ke depan. Sarjana Hukum itu harus tegas,” ungkap Hasan.
Sekretaris Jurusan, Abu Bakar, S.Hum. M.Si memberikan apresiasi lebih. “HES, luar biasa!”. Abu Bakar mengatakan kalimat tersebut terucap karena melihat kesungguhan dari panitia penyelenggara ILC. ” Saya berharap agar acara ini untuk 6 hari ke depan berjalan dengan lancar dan sukses,” harapnya.
Reporter : Tri Rahmayanti